Suara.com - Seorang bayi laki-laki usia 6 bulan di Adachi Ward, Tokyo meninggal dunia karena botulisme akibat ulah orang tuanya yang asal-asalan memberikan minuman.
Botulisme adalah kondisi keracunan serius karena racun dari bakteri clostridium botulinum. Bakteri tersebut masuk ke saluran pencernaan bayi dan mengkolonisasi usus sebelum bakteri simbion berkembang di dalamnya.
Berdasarkan data pemerintah metropolitan dilansir dari japantimes.co.jp, kasus bayi meninggal karena botulisme merupakan pertama kalinya di Jepang sejak 1986.
Para ahli pun menegaskan bahwa bayi di bawah usia 1 tahun seharusnya tidak diberi minuman madu seperti bayi laki-laki usia 6 bulan yang bernasib malang ini.
Kronologi awalnya, bayi tersebut mengalami batuk biasa. Setelah 4 hari, bayi tersebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kejang-kejang hingga gagal pernapasan.
Delapan hari pemeriksaan di rumah sakit, bayi 6 bulan itu divonis menderita botulisme. Setelah ditelusuri penyebab kasusnya, ternyata orang tua selalu memberi bayi tersebut jus campuran madu sebanyak dua kali sehari sejak usianya masih 1 bulan.
Padahal bayi di bawah 1 tahun tidak seharusnya diberi minuman selain ASI, terlebih madu. Sebab, madu itulah yang menyebabkan bayi 6 bulan ini merenggang nyawa.
Petugas menemukan bakteri clostridium botulinum yang menyebabkan bayi 6 bulan meninggal itu ada di wadah madu yang tidak tersegel baik dan di kotoran bayi itu sendiri.
Karena itu, tim medis menyimpulkan bahwa bayi 6 bulan ini meninggal dunia karena keracunan atau botulisme. Apalagi banyak kasus madu berisiko menyebabkan keracunan botulisme.
Baca Juga: Fendy Chow dan Stella Cornelia Belum Mau Coba Program Bayi Tabung
Sedangkan botulisme pada bayi sangat mungkin dan mudah terjadi karena bayi baru lahir belum memiliki sistem pencernaan yang matang sehingga bakteri yang ditelan bisa menghasilkan racun dalam ususnya.
Berita Terkait
-
Kaleidoskop 2025: 8 Lagu Indonesia Paling Viral, Tak Semuanya Baru Dirilis
-
Bekas Jerawat Membandel? Coba 4 Cara Alami Ini, Bahannya Mudah Didapat
-
Peneliti Berhasil Ciptakan Madu Rasa Cokelat, Tanpa Perlu Tambahan Gula, lho!
-
Melihat Pro Kontra Kemenangan Lagu Garam dan Madu di AMI Awards 2025
-
Benarkah Madu dan Sirup Maple Lebih Sehat dari Gula Biasa? Ini Faktanya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan