Suara.com - Hari Donor Darah Sedunia, Ini 8 Pesan Kunci dari WHO.
Tepat pada 14 Juni, adalah hari donor darah sedunia. Peringatan hari donor darah sedunia ini merupakan ucapan terima kasih kepada para donor darah sukarela yang tidak dibayar atas pemberian darah dan secara tidak langsung sebagai penyelamat jiwa bagi mereka yang membutuhkan darah.
WHO berharap momen ini bisa meningkatkan kesadaran akan perlunya donor darah secara teratur untuk memastikan bahwa semua masyarakat menjadi bagian integral dari cakupan kesehatan universal.
WHO juga merilis 8 pesan kunci dalam kampanye hari donor darah sedunia tahun ini
1. Dunia membutuhkan cukup darah yang aman untuk semua orang yang membutuhkan.
2. Setiap beberapa detik, seseorang, di suatu tempat, membutuhkan darah.
3. Transfusi darah dan produk darah menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun.
4. Kesehatan adalah hak asasi manusia; setiap orang di dunia berhak memiliki akses dalam melakukan transfusi darah yang aman, kapan dan di mana mereka membutuhkannya.
5. Donasi darah rutin diperlukan di seluruh dunia untuk memastikan individu dan masyarakat memiliki akses mencari produk darah dan darah yang aman dan berkualitas.
Baca Juga: Remaja Perempuan yang Donor darah Berisiko Kekurangan Zat Besi?
6. Setiap orang yang dapat mendonorkan darah harus mempertimbangkan untuk melakukan sumbangan sukarela yang teratur dan tidak dibayar, sehingga semua negara memiliki persediaan darah yang memadai.
7. Membangun komitmen untuk sumbangan rutin demi kemaslahatan kesehatan antar sesama manusia.
8. Mendorong akses donor darah yang aman dan mencari produk darah yang aman.
"Darah dan produk darah sangat penting untuk perawatan, wanita dengan kehamilan dan persalinan terkait perdarahan, anak-anak dengan anemia berat karena malaria dan kekurangan gizi, pasien dengan kelainan darah dan sumsum tulang, kelainan bawaan hemoglobin dan kondisi defisiensi imun, orang dengan cedera traumatis dalam keadaan darurat, bencana dan kecelakaan, hingga pasien yang menjalani prosedur bedah," tulis WHO dalam situs resminya, Jumat (14//6/2019).
Seperti diketahui, di banyak negara, mendapatkan donor darah merupakan tantangan yang kompleks. Maka dari itu pemerintah, otoritas kesehatan nasional, dan layanan darah di tiap negara harus bekerja sama untuk memastikan sistem dan infrastruktur tersedia untuk meningkatkan pengumpulan darah dari pendonor darah sukarela.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental