Suara.com - Berselingkuh dalam hubungan sudah sangat umum. John Howard, seorang ahli terapi dan ilmuwan perilaku, mengklaim bahwa sebanyak 50% orang dalam suatu hubungan melakukan perselingkuhan dari pasangan mereka.
Apa alasannya? Banyak ilmuwan sosial dan pakar hubungan percaya bahwa monogami, bertentangan dengan evolusi manusia.
“Aku merasa tidak alami berada dalam hubungan monogami. Dari sudut pandang evolusi, laki-laki dipaksa untuk berhubungan dengan banyak perempuan untuk memajukan spesies ini," tutur Franklin Porter, seorang terapis pasangan yang berbasis di New York City.
Namun, alasannya tidak hanya itu saja, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, ada 4 alasan mengapa seseorang berselingkuh. Yaitu, kurangnya cinta, rasa komitmen yang rendah, alasan harga diri serta faktor situasional.
Di sisi lain, Anda pasti pernah mendengar kutipan 'sekali penipu, tetaplah 'penipu'. Ya, kemungkinan orang yang pernah berbohong kemungkinan besar di lain waktu juga akan melakukan hal yang sama.
Dalam makalah berjudul 'The brain adapts to dishonesty' yang dilansir dari Elitedaily, mengklaim setiap kali seseorang berbohong, mereka merasa kurang bersalah karena melakukannya.
Kita memiliki area otak yang disebut amygdala, dan sulit untuk menghasilkan respons negatif ketika kita berbohong.
"Saat pertama kalinya kita melakukan perselingkuhan, kita akan merasa bersalah. Tapi di lain waktu rasa bersalahnya jadi berkurang dan begitu seterusnya, hasilnya kita bisa melakukan perselingkuhan secara lebih luas," tutur Neil Garrett, salah satu penulis studi ini dari Institut Princeton Neuroscience.
Garret menambahkan, semakin ke sini orang yang berselingkuh telah beradaptasi dan tidak akan merasa bersalah lagi saat melakukannya.
Baca Juga: Studi: Perempuan Lebih Pandai Sembunyikan Perselingkuhan
"Kemungkinan lainnya, mereka tidak pernah merasa bersalah saat memulai perselingkuhan, jadi mereka tidak perlu beradaptasi dengan apa yang terjadi, mereka merasa nyaman sejak awal," sambungnya.
Berita Terkait
-
Perangkat Rumah Tangga Pintar Kian Diminati Generasi Urban yang Serba Praktis di 2025
-
Ahmad Dhani Buka Suara soal Pernikahan El Rumi dan Syifa Hadju, Pakai Adat?
-
Resmi Menikah, Agensi Bagikan Foto Kim Woo-bin dan Shin Min-ah
-
CERPEN: Banjir di Hari Pernikahan
-
Dari Son Ye Jin hingga Park Shin Hye: Inspirasi Gaun Pernikahan Elegan Ala Aktris Korea
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan