Suara.com - Agung Hercules Sakit Kanker Glioblastoma, Lebih Berbahaya pada Lelaki.
Baru-baru ini publik dikejutkan dengan kondisi terkini Agung Hercules yang kurus kering usai menjalani perawatan kanker otak jenis Glioblastoma. Di dunia pengidap jenis kanker glioblastoma cenderung langka.
Dilansir dari NBC News, kanker otak pada lelaki lebih berbahaya dibandingkan kaum hawa. Sebuah studi terkini menyebut bahwa perjalanan kanker glioblastoma pada laki-laki dan perempuan berbeda, sehingga respon terhadap pengobatannya pun berbeda.
Disampaikan Dr. Josh Rubin dari Washington University di St. Louis, terapi standar tumor otak lebih efektif pada kaum hawa dibandingkan pada pada pasien lelaki. Yang lebih mengejutkan, hormon tidak ada hubungannya dengan perbedaan-perbedaan ini.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine, Glioblastoma adalah subtipe tumor otak yang langka. Bahkan tingkat harapan hidup untuk kasus glioblastoma cenderung rendah.
Sekitar 19 persen orang dewasa berusia hingga 44 tahun rata-rata akan hidup lima tahun atau lebih setelah didiagnosis glioblastoma. Dan hanya lima persen untuk mereka yang berusia di atas 55 tahun yang akan hidup hingga lima tahun mendatang
Meski tingkat harapan hidupnya rendah, kaum hawa berpeluang hidup sedikit lebih lama setelah perawatan, yang biasanya melibatkan pembedahan, radiasi dan kemudian kemoterapi dengan obat yang disebut temozolomide. Terkait dengan perbedaan ini, Rubin mengatakan bahwa sel tubuh lelaki lebih mudah bermutasi menjadi sel tumor.
"Telah diakui selama bertahun-tahun bahwa, lelaki cenderung lebih cepat terserang kanker daripada wanita,” kata Rubin.
Untuk mengarah pada temuan ini, Rubin mengamati pasien glioblastoma menggunakan alat pemindaian magnetic resonance imaging (MRI). Ada sekitar 63 pasien yang mendapatkan perawatan standar untuk glioblastoma dan menemukan bahwa perempuan lebih banyak terbantu oleh pengobatan standar daripada lelaki.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Keliling Mal Naik Kursi Roda, Kenapa?
"Kami mengamati perbedaan seks genetik yang luar biasa dalam pengobatan tumor pasien glioblastoma yang berkorelasi dengan kelangsungan hidup," kata Jingqin Rosy yang bekerja pada penelitian ini.
Hasilnya, tim peneliti menemukan 10 kelompok glioblastoma yang berbeda, lima pada lelaki dan lima pada perempuan. Satu subtipe untuk setiap jenis kelamin, cenderung lebih mudah untuk diobati. Perempuan dengan subtipe itu hidup rata-rata tiga tahun, dibandingkan dengan responden yang mengidap empat tipe glioblastoma lainnya.
Pada perempuan, faktor genetik merupakan penentu penyebaran sel kanker, sedangkan pada lelaki Rubin menemukan adanya proliferasi atau perbanyakan diri sel tumor. Itu sebabnya pendekatan pengobatan kanker glioblastoma pada lelaki dan perempuan harus dipersonalisasi.
“Pendekatan pengobatan kanker yang dipersonalisasi harus memperhitungkan apakah seorang pasien adalah lelaki atau perempuan. Dengan cara yang sama obat yang dipersonalisasi harus memperhitungkan usia pasien,” tandasnya.
Agung Hercules dikabarkan kena kanker glioblastoma, lebih bahaya pada lelaki karena respon tubuh yang berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan