Suara.com - Saat ini kehadiran media sosial selalu dipandang memberikan pengaruh buruk. Apalagi seiring makin banyaknya kabar hoax dan tidak beretika yang diunggah di media sosial.
Terutama Facebook, salah satu media sosial yang memberikan pengaruh buruk dan menyebarkan kabar hoax. Padahal Facebook justru satu-satunya media sosial yang baik untuk kesehatan mental penggunanya.
Kita tak bisa memungkiri media sosial sekarang ini, khususnya Facebook memiliki reputasi buruk. Beberapa peneliti bahkan mengklaim platform tersebut dapat merusak kesejahteraan seseorang.
Tetapi, penelitian Keith Hampton, profesor dari Universitas Negeri Michigan membantah Facebook memberikan pengaruh buruk.
"Penelitian ini mengambil kasus banyak orang yang khawatir berisiko gangguan mental karena penggunaan media sosial," kata Hampton dikutip dari New York Post.
Hampton tak memungkiri banyak orangtua yang mungkin khawatir kesehatan mental anaknya terganggu karena penggunaan media sosial.
Karena itu, ia membuktikan hal ini dengan meneliti lebih dari 13 ribu orang dewasa di tahun 2015-2016, mencakup pertanyaan seputar teknologi komunikasi dan tekanan psikologis.
Ia menemukan, pengguna media sosial Facebook justru 63 persen lebih kecil untuk mengalami tekanan psikologis, termasuk depresi dan kecemasan.
Artinya, platform ini justru sangat baik untuk kesehatan mental mereka, tidak seperti rumor yang selama ini berkembang.
Baca Juga: Ahli: Filter Wajah di Instagram dan Snapchat Dorong Orang Operasi Plastik
"Kami menemukan fakta yang menarik dari Facebook bahwa komunikasi atau kontak yang berkelanjutan justru penting untuk menjaga kesehatan mental," ujarnya.
Namun, tidak semua peneliti sepakat dengan simpulan Hampton. Pasalnya, pernah ditemukan seorang gadis remaja mengalami depresi dan merusak harga dirinya karena penggunaan Facebook. Jadi, ada kemungkinan juga kalau anak remaja sulit melepas media sosial meski mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan.
Berita Terkait
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Sering Curigaan Terus Alias Trust Issues? Inilah 4 Alasan Kenapa Kamu Sulit Memercayai Orang Lain
-
Lebih dari Sekadar Kenakalan Remaja: Membedah Akar Psikologis Kekerasan Anak
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?