Suara.com - Gerhana matahari total akan kembali bisa dinikmati oleh manusia di Bumi, khususnya mereka di Argentina dan Chile Amerika Selatan pada Selasa pagi atau Selasa malam ini waktu Indonesia (2/7/2019).
Gerhana matahari total termasuk fenomena alam yang langka yang bisa terjadi sekali dalam puluhan atau ratusan tahun tergantung tempat tinggal.
Tak heran, jika banyak orang yang antusias ketika mendengar kabar akan terjadi gerhana matahari total. Biasanya mereka akan berlomba-lomba untuk menyaksikan secara langsung terjadinya gerhana matahari total dengan berbagai cara.
Tetapi, jangan pernah Anda melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan mata serius.
Anda mungkin pernah mendengar informasi bahwa melihat gerhana matahari telanjang bisa menyebabkan kebutaan. Informasi itu hanya berlebihan, tetapi bukan berarti melihatnya dengan mata telanjang tidak menimbulkan masalah lain.
Melansir dari Live Science, melihat gerhana matahari secara langsung tanpa pelindung dapat merusak mata. Kondisi ini disebut retinopati matahari yakni ketika cahaya terang dari matahari menutupi retina di belakang bola mata.
Padahal retina adalah tempat sel-sel penginderaan cahaya yang berfungsi untuk penglihatan. Ketika retina terlalu terstimulasi oleh cahaya matahari, mata akan melepaskan bahan kimia yang merusak retina.
Kerusakan ini seringkali tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga orang tidak menyadari apa yang mereka lakukan ketika melihat gerhana matahari total.
Menurut NASA, satu-satunya cara paling aman untuk melihat gerhana matahari menggunakan teleskop atau kacamata tukang las.
Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Saat Fenomena Gerhana Matahari Total
Pada dasarnya, matahari merupakan sumber ledakan panas terdahsyat yang terjadi terus-menerus. Sinar UV adalah sejenis sinar matahari yang bisa merusak mata, apalagi jika dipantulkan ke pasir atau air.
Melansir dari hellosehat.com, kornea akan melepuh dan retak akibat paparan sinar UV berlebih. Proses ini sangat mirip dengan bagaimana sinar matahari bisa membakar kulit saat bermain di luar.
Jadi, Anda dilarang untuk melihat gerhana matahari apapun jenisnya dengan mata telanjang. Bahkan ketika hampir 99 persen permukaan matahari tertutupi bulan, sinar matahari yang terlihat di balik bulan masih memancarkan cukup sinar UV yang bisa membakar mata.
Melihat gerhana matahari dengan mata telanjang mungkin tidak akan langsung menyebabkan kebutaan. Awalnya, Anda mungkin akan merasa tidak bisa melihat secara baik dan detail seperti biasanya.
Sampai saat ini sudah lebih dari 100 kasus kerusakan mata permanen akibat menatap gerhana matahari terlalu lama. Karena itu, Ralph Coun menyarankan untuk memakai kacatama pelindung saat melihat gerhana matahari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya