Suara.com - 5 Cara Alami Menurunkan Tekanan Darah agar Tidak Ketergantungan Obat.
Ketergantungan terhadap obat dokter untuk masalah hipertensi sebaiknya dikurangi.
Karena ada berbagai cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami yang bisa Anda coba lakukan mulai dari sekarang.
Mengubah gaya hidup dan kebiasaan harian menjadi lebih sehat dapat mengurangi kebutuhan Anda untuk minum obat hipertensi.
Lima cara alami ini tetap dapat Anda jadikan terapi dampingan untuk menormalkan tensi tanpa harus takut risiko efek sampingnya dilansir Hello Sehat.
1. Menurunkan berat badan
Apabila berat badan Anda berlebih atau cenderung obesitas, sebaiknya mulailah menurunkan berat badan dari sekarang. Jika Anda tidak yakin apakah berat Anda sudah ideal atau belum, Anda bisa mengeceknya di kalkulator indeks massa tubuh.
Badan gemuk menandakan bahwa tubuh Anda penuh dengan tumpukan lemak. Nah, tumpukan lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah dan membuat aliran darah jadi tidak lancar. Hal ini yang kemudian membuat tekanan darah jadi makin naik.
2. Pilih makanan yang tepat
Baca Juga: Kekeringan, Warga Kampung Ini Rela Berjalan Kaki Satu Jam Demi Air
Anda kini tidak boleh lagi sembarangan makan kalau tidak kondisi Anda makin parah. Pasalnya, makanan yang Anda makan bisa memengaruhi tekanan darah. Hindarilah makan makanan asin dan yang berlemak tinggi, serta batasi konsumsi makan makanan kemasan.
Sebagai gantinya, perbanyaklah sumber makanan tinggi vitamin dan serat, seperti sayur dan buah-buahan, kacang dan biji-bijian, serta gandum utuh. Makanan berserat bekerja mengikat lemak yang bisa menyebabkan tekanan darah naik. Selain itu, makanan dengan tinggi kalium juga dapat membantu menormalkan kadar sodium dalam tubuh, sehingga tekanan darah pun menjadi lebih terkendali.
3. Lakukan olahraga rutin
Olahraga adalah cara menurunkan tekanan darah tinggi secara alami, khususnya tekanan darah sistolik hingga sekitar 4-9 mmHg. Manfaat olahraga untuk hipertensi ini bahkan sama baiknya dengan mengonsumsi obat hipertensi.
Akan tetapi, ingat: Anda perlu berolahraga teratur untuk bisa mendapat manfaat ini dan menjaga tekanan darah selalu terkendali. Umumnya butuh waktu sekitar satu hingga tiga bulan olahraga teratur supaya berdampak positif pada tekanan darah Anda.
Lalu, harus seberapa sering berolahraga? Anda dianjurkan untuk berolahraga selama 150 menit dalam seminggu. Umumnya, Anda bisa berolahraga setidaknya selama 30 menit setiap hari, minimal untuk 3-5 hari dalam seminggu. Waktu ini bisa Anda bagi-bagi dengan teratur setiap harinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia