Suara.com - Fenomena pernikahan sedarah kembali menghebohkan masyarakat Indonesia setelah pria inisial An asal Bulukumba, Sulawesi Selatan menikahi adik kandungnya sendiri.
Pernikahan sedarah An dengan adik kandungnya sendiri diketahui oleh istrinya, He yang melaporkannya ke Polres Bulukumba, Senin (1/7/2019) kemarin.
He pun menduga suami dan adik iparnya sudah melakukan perzinaan sejak 3 bulan lalu, sebelum akhirnya menikah 6 hari lalu. Bahkan adik ipar He pun diketahui telah hamil anak dari suaminya alias kakak kandungnya sendiri.
"Saya lihat video resepsi pernikahannya dengan adiknya sendiri di Kalimantan. Selain itu, ada juga surat pernyataan dari mertua saya atau ayah kandung mereka. Pernikahan itu digelar karena adiknya sudah hamil duluan oleh An," jelas He, melansir Covesia.com, jaringan Suara.com.
Kasus pernikahan sedarah ini sudah beberapa kali terjadi di Indonesia. Padahal pernikahan sedarah memberikan lebih banyak risiko untuk orang yang menjalani dan anaknya.
Anda mungkin sudah mengetahui kalau perkawinan sedarah lebih berisiko melahirkan anak dengan cacat lahir secara fisik maupun mental.
Hal itu terjadi karena anak hasil pernikahan sedarah memiliki genetik DNA yang tidak variatif karena menuruni rantai DNA ayah dan ibunya yang hampir mirip.
Selain cacat lahir, anak hasil perkawinan sedarah juga berisiko menderita sejumlah penyakit langka. Melansir dari hellosehat, kondisi ini terjadi karena anak mewarisi penyakit genetik dari kedua orang tuanya.
1. Albinisme
Baca Juga: Heboh Pernikahan Sedarah, Begini Proses Transfer Genetik Pemicu Anak Cacat
Albinisme adalah suatu kondisi tubuh mengalami kekurangan melanin, zat pewarna rambut, mata dan kulit. Tidak semua orang albino merupakan hasil pernikahan sedarah.
Tetapi, pernikahan sedarah lebih berisiko besar melahirkan anak-anak dengan kondisi albino karena kedua orang tuanya mungkin sama-sama membawa gen pembuat melanin yang rusak.
2. Fumarse Deficiency (FD)
Defisiensi furmarase adalah gangguan yang memengaruhi sistem saraf otak. Kondisi cacat lahir seperti ini membuat penderitanya kejang tonik-klonik, keterbelakangan mental dan kelainan fisik.
Dalam hal ini anak hasil pernikahan sedarah lebih memiliki kemungkinan lahir dengan FD dan mungkin juga mengidap microcephaly, yakni kondisi neurologis langka.
3. Habsburg Jaw
Berita Terkait
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Masjid 99 Kubah Makassar Direhabilitasi
-
Miris! Video Kekerasan di Pesantren Palopo Viral: Korban Ditampar Dua Kali
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis