Suara.com - Setiap wanita yang sehat memiliki bau, bahkan jika wanita tersebut mempraktikan kebersihan pada area organ intimnya.
Tetapi baunya tidak selalu sama. Sifat dan intensitasnya tergantung pada usia seseorang, penanda fisiologis, aktivitas fisik, fase siklus menstruasi, dan faktor lainnya.
Contohnya, aroma vagina menjadi kurang menyenangkan setelah berhubungan intim yang tidak menggunakan pelindung.
Karena keseimbangan pH vagina adalah 4,0-4,5 dan sperma 7,2-8,0, ketika bersentuhan bakteri baik di vagina hancur. Hal ini juga terjadi pada saat menstruasi, di mana organ intim akan berbau logam.
Bau vagina sangat penting. Pasalnya aroma alami inilah yang dapat membangkitkan gairah pada pria.
Melansir Flo.Health, menurut sebuah survei yang dilakukan peneliti dari Amerika, sekitar 75% pria mengaku bau vagina adalah salah satu faktor paling penting dalam membangkitkan keinginan mereka (secara seksual).
Ditemukan juga bahwa pria akan lebih bereaksi terhadap bau vagina yang dekat dengan ovulasi. Sebab, di tengah siklus tubuh wanita menghasilkan jumlah feromon terbanyak dan ini meningkatkan daya tarik seksual.
Memang, konsumsi makanan atau produk tertentu mengubah tingkat keasaman mikroflora yang bertanggung jawab atas bau vagina Anda. Menurut penelitian, wanita yang menjalankan diet vegetarian memiliki aroma vagina yang lebih lembut dan lebih menyenangkan.
Bau vagina yang mencurigakan, dibarengi dengan rasa gatal, sensasi terbakar saat buang air kecil serta keputihan bisa menandakan kesehatan vagina Anda sedang terganggu. Kemungkinan Anda mengalami bacterial vaginosis, yang juga dapat terjadi tanpa gejala jelas.
Baca Juga: Lagu Baru Suarakan Pesan Feminis, Miley Cyrus Pakai Lateks Vagina Berduri
Vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri "baik" dan "buruk" yang biasanya ada di vagina.
Kondisi ini tidak termasuk dalam Infeksi Menular Seksual (IMS), tetapi meningkatkan kemunginan risikonya.
Vaginosis tidak bisa menular melalui toilet umum, tidur bersama orang lain atau di kolam renang. Untungnya vaginosis akan sembuh dalam beberapa hari tanpa perawatan apa pun.
Tetapi jika gejalanya tidak hilang, lebih baik berkonsultasi dengan dokter Anda dan menjalani perawatan medis.
Berita Terkait
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Menyingkap Pahit Manis Sejarah Tionghoa Peranakan dalam Novel Ca-Bau-Kan
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
Cara Menghilangkan Bau Sepatu dengan Bubuk Kopi, Praktis tanpa Perlu ke Tempat Cuci
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?