Suara.com - Flu termasuk penyakit musiman yang sering disepelekan banyak orang. Padahal jika dibiarkan terus-menerus, penyakit ringan ini bisa menimbulkan komplikasi serius.
Salah satu komplikasi serius akibat flu adalah pneumonia atau yang dikenal paru-paru basah, yakni infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantor udara di salah satu atau kedua paru-paru.
Melansir dari Mana Medical Associates, pneumonia, infeksi telinga dan bronkitis adalah penyakit yang bisa disebabkan oleh flu atau pilek.
Pneumonia dapat berkembang sebagai infeksi bakteri sekunder setelah flu. Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari pneumonia pada orang dewasa.
Pneumonia bakteri menyebabkan alveoli paru-paru menjadi meradang dan terisi dengan cairan. Penyakit ini bisa memengaruhi satu atau kedua paru-paru.
Melansir dari hellosehat.com, sebagian besar kasus kematian penderita pneumonia disebabkan oleh infeksi virus influenza.
Menurut Jason Turowski, seorang pulmonolog di Cleveland Clinic mengatakan virus flu bisa menimbulkan peradangan dan kerusakan paru-paru.
Selain virus influenza, penyebab lain pneumonia adalah bakteri, jamur dan parasit. Saat virus flu menyebar dan masuk ke paru-paru, kantung udara di paru-paru yakni alveoli bisa mengalami peradangan.
Alveoli yang penuh cairan dan nanah membuat prtukaran karbon dioksida dengan oksigen terhambat lalu menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.
Baca Juga: Sutopo Flu Sebelum Meninggal Dunia, Ini Bedanya Flu Biasa dan Flu Pneumonia
Pneumonia akibat virus flu bisa menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru yang menyebarkan virus atau bakteri ke aliran darah dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Artinya, flu biasa bisa berubah menjadi pneumonia jika bertambah parah dan disertai gejala lainnya. Flu yang menyebabkan pneumonia biasanya disertai gejala demam tinggi, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, sakit kepala, mual, muntah dan diare.
Bahkan penyakit flu pneumonia ini tidak bisa diobati dengan obat flu biasa dan flu biasanya berlangsung sangat lama.
Berita Terkait
-
Napas Anak Terasa Cepat? Jangan Tunda! Ini Langkah Darurat Mengatasi Gejala RSV Menurut Dokter
-
Bukan Cuma Penyakit Orang Tua, Ini 5 'Jurus Sakti' Biar Gak Kena Pneumonia
-
Dikira 'Lebih Aman', Dokter Paru Ungkap Vape Punya Bahaya yang Sama Ngerinya dengan Rokok
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa