Suara.com - Beban penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pneumonia termasuk penyebab utama kematian akibat penyakit infeksius di dunia, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan orang dewasa lanjut usia. Terutama yang disebabkan oleh virus Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab signifikan rawat inap dan kematian di kalangan lansia serta individu dengan kondisi medis tertentu.
Di Indonesia, pneumonia masih menempati peringkat 10 besar penyebab kematian, dengan angka kematian 5–7 persen berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2022. Pada populasi lansia, angkanya bahkan lebih tinggi.
“Vaksinasi menjadi kunci penting dalam memperkuat daya tahan tubuh kelompok dewasa dan lansia terhadap infeksi pneumokok,” ujar penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI Samsuridjal Djauzi dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).
Fenomena penurunan imunitas seiring bertambahnya usia maupun karena penyakit penyerta, kata Samsuridjal, menjadi alasan pentingnya imunisasi pada kelompok lansia.
Satuan Tugas Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Satgas PAPDI) telah menyusun Jadwal Imunisasi Dewasa yang merekomendasikan vaksinasi pneumonia bagi kelompok rentan. Vaksin konjugat generasi terbaru bahkan mampu memberikan perlindungan lebih luas terhadap berbagai serotipe bakteri.
Namun, tantangan besar yang masih mengemuka ialah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dewasa. Masih banyak yang menganggap vaksinasi hanya diperlukan saat anak-anak. Padahal, masyarakat dinilai perlu memahami kalau perlindungan terhadap penyakit infeksi tetap diperlukan seumur hidup.
“Vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia,” kata Ketua Umum PP PAPDI Eka Ginanjar.
Ia juga menegaskan bahwa vaksinasi dapat menurunkan beban biaya perawatan kesehatan akibat pneumonia, khususnya bagi kelompok rentan.
Baca Juga: Vaksin Polio Jadi Syarat Wajib Calon Jamaah Haji, Ini Alasannya
Kementerian Kesehatan RI dalam sambutannya pada acara itu juga menekankan pentingnya pendekatan pencegahan terpadu melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta vaksinasi untuk menekan beban penyakit.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Sukamto Koesnoe, menyampaikan pihaknya telah lakukan pembaruan penting terkait Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.
PAPDI kini merekomendasikan pemberian vaksin pneumokok jenis konjugat kepada orang dewasa mulai usia 18 tahun, dan vaksin pneumokok polisakarida untuk usia 50 tahun ke atas.
"Vaksin pneumokok konjugat terbaru yaitu PCV-20 telah mendapatkan persetujuan BPOM RI pada September 2024 dan kini telah tersedia di berbagai rumah sakit di Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan, Satgas PAPDI terus mengkaji perkembangan vaksin baru untuk memperbarui rekomendasi secara berkala. Tujuannya, agar jadwal imunisasi tetap aplikatif dan relevan di praktik klinis.
Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 ini dapat diakses secara terbuka oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat melalui situs resmi www.satgasimunisasipapdi.com.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029