Suara.com - Penyakit autoimun seperti lupus, diduga berkembang karena interaksi antara keretanan genetik dan dipicu oleh lingkungan. Namun, penyakit ini 9 kali lebih umum diderita oleh perempuan daripada laki-laki.
Berdasarkan Lupus.org, kemungkinan penyebab meningkatnya kerentanan ini, setidaknya pada sebagian kasus, karena perbedaan yang berkaitan dengan hormon dan kromosom seks.
Hasil dari penelitian yang dilakukan pada 3936 orang dengan lupus (3592 wanita dan 344 pria), serta 3491 orang sehat (2340 wanita dan 1151 pria) dari keturunan Eropa menunjukkan, perubahan 10 dari 18 gen kerentanan ada pria dan 15 dari 18.
Gen kerentanan itu ditemukan secara signifikan berbeda antara pasien lupus dan orang sehat.
Perbedaan perubahan frekuensi 18 gen kerentanan lupus antara pria dan wanita yang odipus menunjukkan empat dari mereka berbeda secara signifikan pada jenis kelamin.
Dua gen ini ditemukan di wilayah human leukocyte antigen (HLA) dan dua ditemukan di luar wilayah HLA. Gen HLA ini berfungsi untuk mengkodekan protein yang sangat penting dalam berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan membantu memeroleh respons kekebalan yang kuat.
Menariknya, frekuensi dua gen HLA (ditambah satu dari gen non-HLA, IRF5, sebuah gen yang terlibat dalam jalur interferon yang penting dalam patogenesis lupus) secara signifikan lebih besar pada pria daripada wanita dengan lupus.
Perbandingan perbedaan jenis kelamin dalam risiko genetik menunjukkan, pria dengan lupus rata-rata membutuhkan muatan gen kumulatif lebih besar dari gen kerentanan lupus daripada wanita untuk mengembangkan lupus.
Jadi, maksudnya adalah seorang pria perlu mewarisi lebih banyak gen kerentanan lupus untuk mengembangkan penyakit ini daripada wanita.
Baca Juga: Dari Semua Komplikasi Lupus, Kelainan Jantung Paling Parah
Berita Terkait
-
Gen Z Malaysia Jatuh Cinta pada Indonesia: Rahasia Promosi Wisata yang Tak Terduga!
-
Menemukan Ketenangan di Tengah Dunia yang Selalu Online
-
Singgung Profesionalisme: Vtuber ASN DPD RI, Sena Dapat Kritik Pedas Publik
-
Ekonomi Bahasa Gen Z! Galgah Adalah Shortcut Anti-Ribet Komunikasi
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!