Suara.com - 132 Jemaah Haji Indonesia DIlarikan ke UGD Akibat Kelelahan dan Dehidrasi
Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 ini diketahui bersamaan dengan musim panas cukup ekstrem yang melanda Arab Saudi.
Di musim panas ini, suhu di Mekkah dan Madinah kerap berada di 38-43 derajat celcius. Kondisi ini berpotensi menyebabkan heat stroke imbas paparan panas dan juga dehidrasi.
Tak kurang dari 50,8 ton obat-obatan beragam jenis disiapkan untuk mengobati jamaah haji selama tinggal di Mekkah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI (Kapuskes Haji) dr Eka Yusuf Singka menjelaskan jumlah obat yang disiapkan disebut cukup sampai puncak haji pada Agustus nanti karena sudah diperhitungkan dari dari pengalaman sebelumnya.
"Ini berdasarkan evaluasi dari tahun lalu, obat yang dibeli 50.8 ton. Kesiapan obat dipastikan siap," ujarnya saat dihubungi Suara.com melalui Whatsapp. Rabu (17/7/2019).
Melalui KKHI Mekkah, dokter Eka juga sudah menyiapkan kode jalur warna bagi jamaah haji.
"Kode khusus merah itu dengan penyakit atau masuk dalam kasus berat. Kuning sedang dan hijau pasien masih dalam kondisi baik dan dapat dikontrol. Pasien jalur merah nantinya akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi," bebernya.
Menurut dokter Eka, Semua pasien yang masuk ke KKHI pasti lewat UGD, dan sejauh ini semua jemaah dipastikan tidak ada penyakit yang serius.
"Jumlah jemaah haji sakit yang sudah di rawat di KKHI adalah 132 orang. Semuanya sembuh dan kembali ke kloternya masing-masing. Tidak ada penyakit berat, kebanyakan hanya kelelahan dan dehidrasi," ujarnya.
Baca Juga: Tewas Terhimpit Bus Pengantar Jemaah Haji Sukabumi, Hani Baru Masuk SMP
Dokter Eka hanya menyarankan para jemaah untuk lebih banyak minum air putih.
"Tips menjaga kesehatan untuk para jemaah adalah sering minum, pakai payung, masker dan cukup istirahat," singkatnya.
Seperti diketahui KKHI di Mekkah juga memiliki fasilitas yang memadai. Terdiri dari 5 lantai, lantai dasar terdapat ruang IGD yang dilengkapi dengan 24 tempat tidur, alat bantuan dasar medis, lifesaving, stimulator detak jantung (defibrillator) dan dokter jaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah