Suara.com - Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek sempat menyampaikan beberapa upaya meminimalisir lansia sakit dalam kunjungannya di poliklinik lansia RSUP Dr Sardjito pada Senin (22/07/2019).
Hal ini berkaitan dengan data dari BPS bahwa provinsi D.I Yogyakarta menempati urutan tertinggi harapan hidup bagi lansianya.
Adapun cara meminimalisirnya adalah dengan meminta masyarakat lebih sadar kesehatan sebelum lanjut usia. Selain itu, Nila Moeloek pun sempat mengingatkan bahwa orangtua sekarang juga perlu memperhatikan nutrisi anak sejak dini.
Dia menyebut nutrisi anak yang tercukupi sejak dini ini akan memengaruhi kesehatan, produktivitas, dan usia harapan hidupnya di masa depan.
"Jangan punya anak kurang gizi. Kita ini manusia makanan pangan kita harus cukup. Jadi artinya kita tidak boleh membuat anak kita stunting atau kurang gizi. Kemudian anak akan pandai dan rencanakan keluarga dengan benar," kata Nila F. Moeloek.
"Jadi, kalau kira-kira kita mampunya cuma 2 anak, ya cukup 2 anak. Dua anak ini kita didik dengan baik, yakni gizinya bagus dan pendidikannya baik. Dia akan memiliki usia produktif," tambahnya.
Melansir dari Research of Nutrition and Life Expectancy, nutrisi memang salah satu faktor penting yang memengaruhi kesehatan dan usia harapan hidup orang.
Banyak penelitian telah menghubungan antara nutrisi dan harapan hidup seseorang. Oleh karena itu, asupan gizi seseorang akan memengaruhi usia harapan hidupnya.
Konsep gizi ini mencakup asupan gizi dan status gizi yang memengaruhi panjangan usia dan kesehatan. Itu termasuk kalori per kapita, konsumsi protein, asupan buah serta sayuran dan susu.
Baca Juga: Cegah Lansia Sakit, Menkes Minta Masyarakat Sadar Kesehatan Sejak Dini
Sejumlah penelitian, dilansir dari Harvard Health Publishing, juga telah menyatakan bahwa makan makanan sehat dapat membantu memperpanjang hidup dan kesehatan seseorang.
Hal itu karena seiring bertambahnya usia, pastinya seseorang akan lebih rentan terhadap sejumlah penyakit. Tetapi, gaya hidup dan pola makan yang benar setidaknya bakal meminimalisir risiko tersebut.
Anda bisa memulai dengan konsumsi buah dan sayuran, protein, batasi lemak jenuh hingga pilih makanan karbohidrat dengan bijak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar