Suara.com - Mandi Malam Sebabkan Paru-paru Basah, Mitos atau Fakta?
Usai kelelahan menjalani aktifitas, mandi malam sebelum tidur tentu menyegarkan.
Namun, mandi di malam hari sering diyakini sebagai penyebab paru-paru basah.
Benarkah kebiasaan ini dapat menyebabkan paru-paru basah? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut.
Sebelum mencari tahu benar tidaknya rumor bahaya mandi malam ini, ada baiknya ketahui dulu apa itu paru-paru basah.
Paru-paru basah (efusi pleura) adalah kondisi pleura paru-paru yang berisi banyak cairan. Pleura itu sendiri adalah selaput tipis yang membungkus paru-paru dan bagian dalam rongga dada.
Selaput ini bertugas sebagai pelumas untuk memudahkan paru-paru agar bisa bergerak dengan mulus ketika Anda bernapas. Itu sebabnya selaput ini sedikit berair atau “basah”. Namun, jika pleura terlalu basah atau kelebihan cairan, tentu akan menyebabkan sejumlah gejala.
Beberapa penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan pleura kelebihan cairan diantaranya dilansir Hello Sehat:
1. Komplikasi bedah jantung
2. Emboli paru
3. Penyakit ginjal
4. Infeksi virus dan bakteri seperti pneumonia atau tuberkulosis
5. Penyakit autoimun seperti lupus atau rematik (rheumatoid arthritis)
6. Penyakit hati seperti sirosis
7. Gagal jantung kongestif
8. Kanker paru atau limfoma
Baca Juga: Studi : Obrolan soal Musik Bikin Jomblo Ketemu Jodoh dalam Kencan Online
Paru-paru basah bisa dibilang merupakan masalah kesehatan yang sangat umum. Diperkirakan ada sekitar 1 juta kasus paru-paru basah setiap tahunnya.
Kondisi ini pun dapat dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski begitu, perempuan diketahui lebih rentan mengalami paru-paru basah dibanding laki-laki.
Sampai saat ini tidak ada bukti penelitian ilmiah yang membuktikan mandi malam dapat menyebabkan paru-paru basah.
Udara malam hari memang cenderung lebih dingin dan menusuk. Namun, paru-paru basah hanya bisa disebabkan oleh infeksi atau penyakit lain yang mungkin sudah diderita sebelumnya.
Pada malam hari, suhu udara cenderung lebih dingin. Ini membuat risiko terjadinya infeksi paru-paru dapat meningkat. Pasalnya, udara dingin dapat membuat saluran pernapasan Anda kering sehingga lebih rentan terinfeksi.
Namun faktor ini saja tidak cukup untuk membuat seseorang mengalami infeksi paru-paru. Masih banyak faktor lain yang terlibat. Misalnya daya tahan tubuh dan riwayat penyakit sebelumnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan