Suara.com - Aktor muda Jefri Nichol mengakui kesalahannya menggunakan ganja dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (24/7/2019) di Polres Jakarta Selatan.
Jefri Nichol mengaku ia menggunakan ganja lantaran tidak dapat beristirahat dan merasa tegang.
"Mau apapun alasannya, pasti nggak membenarkan perbuatan saya. Ini karena saya nggak bisa beristirahat dengan baik, tegang karena persiapan film juga," kata Jefri Nichol.
Pria berusia 20 tahun tersebut mengatakan ia baru dua kali menggunakan benda terlarang itu.
"Baru dua kali," ujar Jefri Nichol.
Penangkapan ini terjadi tak lama sejak ia pertama kali mencoba menggunakannya seminggu yang lalu. Dua hari kemudian, tepatnya pada 19 Juli 2019, ia memakai lagi.
"Pertama (pakai ganja) itu tanggal 17 Juli, kedua 19 Juli," jelasnya singkat.
Jefri Nichol pun menyatakan dirinya berharap penggunaan ganja dapat membuatnya lebih rileks.
Berdasarkan Livescience, ganja memiliki 'reputasi' sebagai narkoba yang relatif tidak berbahaya. Meski begitu, para peneliti semakin banyak memperlajari efek yang ditimbulkannya pada otak.
Baca Juga: Jefri Nichol Ditangkap Narkoba, Ini 5 Manfaat Ganja Medis untuk Kesehatan
Beberapa efek ganja pada otak adalah meningkatkan risiko psikosis, perubahan dalam sistem penghargaan otak, dan sinyal neuron acak.
"Risiko terbesar yang terkait dengan penggunaan ganja adalah meningkatnya risiko psikosis," kata Dr. Scott Krakower, asisten kepala unit psikiatri Rumah Sakit Zucker Hillside di Glen Oaks, New York.
Psikosis merupakan istilah medis berlaku untuk gejala yang melibatkan kehilangan kontak dengan dunia nyata, seperti halusinasi atau paranoia.
Pada analisis yang diterbitkan 2016 lalu dalam jurnal Schizophrenia Bulletin, disebutkan bahwa orang-orang dalam penelitian yang menggunakan ganja lebih mungkin didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental psikotik, seperti skizofrenia, daripada orang yang tidak pernah menggunakan ganja.
Risiko lain yang signifikan, khususnya bagi mereka yang menggunakan ganja selama masa remajanya, adalah kemungkinan penurunan IQ.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat