Suara.com - Bukan Bersetubuh, Ini Cara Skin to Skin Contact untuk Atasi Hipotermia
Viral di internet, klaim soal bersetubuh yang disebut sebagai metode skin to skin contact untuk mengatasi hipotermia. Padahal menurut pakar, yang dimaksud skin to skin contact bukanlah bersetubuh.
Menurut dr. Wahyuni Dian Purwati, SpEM, Kepala Departemen Emergensi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, skin to skin contact salah satu cara mengatasi hipotermia.
"Caranya adalah dengan melepaskan seluruh pakaian yang ada di tubuh, lalu berbaring sebelahan dan ditutupi selimut atau sleeping bag," ujar dr Wahyuni saat berbincang dengan Suara.com.
Meski begitu, skin to skin contact bukanlah cara terbaik untuk mengatasi hipotermia pada orang dewasa.
Secara teori, skin to skin contact dilakukan untuk memindahkan panas tubuh dari orang lain ke korban hipotermia. Namun ketika sama-sama berada di kondisi dingin, proses pemindahan panas tubuh tidak terjadi.
"Kurang efektif pada orang dewasa. Apalagi jika sama-sama berada di kondisi dingin, tidak akan ada panas tubuh yang berpindah," terangnya.
Justru, skin to skin contact menurutnya lebih efektif digunakan pada bayi yang baru lahir dalam kondisi berat badan rendah, dan mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis.
Hal ini dikarenakan permukaan kulit orang dewasa (ibu) yang lebih luas dibandingkan dengan ukuran tubuh bayi. Sehingga, panas tubuh dari ibu bisa tersebar merata ke tubuh bayi.
Baca Juga: Viral Bersetubuh Disebut Bisa Atasi Hipotermia, Apa Kata Pakar?
"Skin to skin contact lebih efektif untuk pasien-pasien neonatus atau bayi baru lahir. Terutama pasien bayi yang berat badan lahirnya rendah," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?