Suara.com - Viral Bersetubuh Disebut Bisa Atasi Hipotermia, Apa Kata Pakar?
Viral di internet, cerita tentang pendaki yang bersetubuh untuk mengatasi hipotermia. Dikatakan, ragam pertolongan lainnya sudah dicoba namun tak berhasil.
"Gw pernah ada kasus cewek hipotermia hampir meninggal di Gunung Rinjani, segala cara udah dicoba, tapi cewek ini gak membaik, akhirnya ada anak mapala yg berpengalaman yg nyaranin untuk menyetubuhi cewek ini agar suhu tubuhnya hangat, akhirnya salah satu teman dekatnya cowoknya menyetubuhi cewek tersebut," cerita seseorang yang disembunyikan namanya, dikutip dari unggahan Instagram akun Willy Kurniawan.
Unggahan ini memancing kontroversi. Sebabnya, bersetubuh diyakini bukan cara yang tepat dalam penanganan kasus hipotermia.
Dokter Wahyuni Dian Purwati, SpEM, Kepala Departemen Emergensi, Siloam Hospitals Kebon Jeruk, turut membantah klaim tersebut. Ia mengatakan memang ada teknik skin to skin contact, namun tidak diartikan sebagai bersetubuh.
"Skin to skin contact memang salah satu yg dapat digunakan untuk memperbaiki suhu tubuh yg rendah. Tapi bukan dengan bersetubuh," tutur dr Wahyuni saat dihubungi Suara.com.
Dijelaskan dr Wahyuni, saat mengalami hipotermia suhu tubuh akan turun drastis di bawah 32 derajat celsius. Pada kasus hipotermia parah, suhu tubuh bisa mencapai di bawah 28 derajat celsius.
Suhu tubuh yang sangat rendah akan membuat denyut nadi dan pernapasan melambat, serta membuat tubuh menjadi kaku. Dengan sendirinya, orang akan sulit bergerak, apalagi melakukan kegiatan seperti bersetubuh.
"Teorinya saat tubuh dingin karena suhunya rendah, maka tubuh akan memproduksi panas tubuh dari dalam, untuk menaikkan suhu tubuh. Proses produksi panas tubuh ini membutuhkan energi yang besar. Tidak masuk akal jika malah bersetubuh, yang lebih menguras energi lagi," jelasnya.
Baca Juga: Bayar Pakai Rokok atau Mi Instan, Bocah Tasik Tonton Pasutri Bersetubuh
Menurutnya, mitos bersetubuh untuk mengatasi hipotermia bisa jadi muncul dari anggapan suhu tubuh akan naik saat bergerak. Padahal, bersetubuh justru membuang energi yang bisa digunakan tubuh untuk memproduksi panas dari dalam.
"Memang salah satu metode active warming itu dengan bergerak, jadi dianggap bersetubuh bisa meningkatkan suhu tubuh. Padahal tidak begitu. Ini cuma mitos ya," tutup dr Wahyuni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?