Suara.com - Susu segar dalam kemasan merupakan produk minuman kaya nutrisi yang baik bagi tubuh dan kesehatan. Sayangnya, banyak dari kita tak tahu cara menyimpan susu segar dalam kemasan agar kualitas susu tetap terjaga.
Sebelum membeli produk susu segar, masyarakat perlu tahu perbedaan susu pasteurisasi dan susu sterilisasi.
Menurut Dr. Ing. Azis Boing Sitanggang dari Universitas IPB, susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah melalui proses pemanasan dengan suhu 63 celcius selama 30 menit. Hal tersebut dilakukan untuk menghancurkan mikroorganisme penyebab penyakit yang ada di dalam susu mentah.
Sementara susu sterilisasi adalah salah satu hasil pengolahan susu yang dapat membuat susu segar tahan lebih lama.
Jadi sebelum membeli, Aziz menekankan pentingnya membaca terlebih dahulu jenis susu pada kemasan untuk tahu bagaimana 'memperlakukan' susu sesaat setelah dibeli dari swalayan.
Menurut Aziz, sesaat setelah membeli susu pasteurisasi, kita harus menyimpan susu sesegera mungkin ke dalam mesin pendingin.
Dan untuk menjaga kualitas, susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu empat derajat celcius. "Mikroorganisme senang tinggal dalam susu. Mulai dari panen sampai dikonsumsi, peranan suhu sangat penting pada susu," kata Aziz dalam acara peluncuran kemasan baru Diamond Fresh Milk di Jakarta, baru-baru ini.
Sementara untuk susu sterilisasi, Aziz mengatakan produk susu tersebut aman disimpan dalam suhu ruangan.
Tetapi, baik pada susu pasteurisasi maupun susu strerilisasi yang sudah dikonsumsi tapi belum habis, Aziz mengatakan penting untuk dimasukkan ke dalam mesin pendingin atau kulkas.
Baca Juga: Ada Salmonella dan Logam, Produk Susu dan Telur Ini Ditarik dari Pasaran
Produk susu segar dalam kemasan biasanya menjadi masalah karena dibuka, namun kemudian disimpan dalam suhu ruangan.
Hal tersebut dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme sampai 300 sampai 500 juta hanya dalam waktu 24 jam.
Hal itulah yang membuat seseorang dapat mengalami keracunan susu. "Kalau ditutup kembali dan masukan refrigerator, bisa tahan 3 sampai 5 hari."
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mengonsumsi susu segar bila kemasannya sudah mengembung. "Kalau kemasan sudah mengembung jangan dikonsumsi lagi karena mikroba pembuat gas sudah terjadi," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial