Suara.com - Kemenkes Jawab Tolok Ukur Rumah Sakit Bisa Turun Kelas.
Pemerintah terus melakukan upaya untuk memberi pelayanan kesehatan rumah sakit yang lebih baik untuk masyarakat. Salah satunya dengan meninjau ulang pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS).
Dalam upaya tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah merilis ada 615 dari 2.170 rumah sakit yang turun kelas. Dijelaskan oleh Dirjen Palayanan Kesehatan dr. Bambang Wibowo, So. OG (K), MARS., ada beberapa kriteria yang menyebabkan sebuah rumah sakit harus turun kelas.
"Pastinya review ini dilakukan untuk memberikan layanan yang baik kepada masyarakat agar mereka mendapat pelayanan yang sesuai ketika dirujuk ke rumah sakit. Pada dasarnya yang menjadi tolok ukur ialah sumber daya di rumah sakit itu sendiri," kata Bambang Wibowo saat ditemui Suara.com di Gedung Kemenkes RI, Kamis (25/7/2019).
Misalnya, sambung Bambang, mengapa rumah sakit X bisa turun kelas dari C ke D. Ia menjelaskan, mungkin awalnya ketika rumah sakit itu berdiri telah ditetapkan menjadi rumah sakit kelas C. Yakni memiliki sarana dan prasarana yang sesuai standar serta memiliki 4 dokter spesialis.
"Akan tetapi mungkin di tengah perjalanan ada dokter spesialis yang dipindahtugaskan atau pensiun, sehingga jumlahnya menjadi berkurang, maka status kelas rumah sakitnya diturunkan," jelasnya.
Bagi rumah sakit yang direkomendasikan turun kelas, ada kesempatan masa sanggah untuk mereview ulang. Nantinya pengawas akan melakukan pengecekan.
"Ini lebih bagus untuk masyarakat, agar mereka datang ke rumah sakit yang seharusnya, sesuai dengan kompetensinya, sebagaimana rujukan tim medis. Ini juga mendorong rumah sakit untuk segera berbenah diri dan segera memperbaiki apabila ada alat-alat yang rusak," tambahnya.
Baca Juga: Ngobrol Empat Mata, Megawati Minta Ini ke Prabowo
Pembinaan dan pengawasan harus dilakukan oleh pemerintah daerah karena di lapangan ada laporan di mana terdapat ketidaksesuaian dan tolok ukur rumah sakit bisa turun kelas. "Ini guna perencanaan yang lebih bagus," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar