Suara.com - Menteri Yohana Tegaskan Pentingnya Ada Fasilitas Day Care di Kantor
Tantangan ibu bekerja yang masih dialami banyak perempuan saat ini ialah anak. Tentang bagaimana cara merawat anak sambil bekerja. Kepada siapa anak akan dititipkan, dan seberapa aman anak ditinggal dengan pengasuh selama bekerja.
Untuk mengatasi problem ibu bekerja pada era modern ini, banyak perusahaan yang sudah sadar bahwa penting menyediakan tempat penitipan anak di kantor atau disebut day care. Di ruang tempat penitipan anak yang disediakan kantor, para orangtua bisa leluasa bekerja sambil sesekali melihat anak di ruang penitipan.
Akan tetapi, persoalan ruang penitipan anak yang disediakan kantor masih belum tuntas. Sebab, fasilitas standarisasi ruang penitipan anak terkadang tidak memenuhi standar kebutuhan si kecil.
Untuk itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menyebutkan fasilitas apa saja yang harus disediakan oleh day care di sebuah perusahaan atau kantor.
"Sesuai dengan peraturan Menteri Nomor 5 tahun 2015, telah diinstruksikan kepada perusahaan pemerintah dan swasta untuk menyediakan day care atau ruang bermain ramah anak. Tujuannya agar anak bisa bermain dan dekat dengan orangtuanya, ungkap Menteri Yohans saat ditemui Suara.com usai meresmikan Kids Room di kantor Tokopedia, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2019).
Menurut Menteri Yohana, sarana dan prasarananya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan. Yakni mengenai ruang apa saja yang harus ada dan kebutuhan anak seperti mainan serta makanan.
"Day care yang ada di perusahaan harus memenuhi syarat. Dari segi ukuran misalnya, harus disediakan dengan jumlah anak yang dititipkan. Harus tersedia dapur untuk mengolah makanan anak, terdia kulkas untuk menyimpan makanan," sambungnya.
Baca Juga: Sebelum Menitipkan Anak di Day Care,Ini 6 Kriteria Penting Diperhatikan
Selain itu, lanjut Menteri Yohana, ruang istirahat seperti kamar tidur yang nyaman juga harus ada, toilet ramah anak, kalau bisa sudah dipisah untuk anak laki-laki dan perempuan.
Terakhir, ia menambahkan, pengasuh anak juga bisa diberi arahan, mengajak anak bermain, dan mengajarkan hal-hal yang bisa dipelajari anak-anak.
"Waktu saya tinggal di Australia anak saya dititipkan di day care. Di sana orangtua bisa menitipkan kepada pengasuh. Misalnya untuk tidur siang, makan, dan main, belajar sesuatu. Jadi itulah yang harus disediakan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025