Suara.com - Kata Psikolog, Ini 3 Tanda Anda Sudah Siap Mental untuk Menikah
Pembicaraan seputar menikah saat berpacaran adalah hal yang lazim. Tak peduli berapa lama Anda berpacaran, pertanyaan kapan menikah akan selalu dipikirkan oleh Anda dan pasangan.
Para peneliti di Emory University melakukan survei lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat yang telah menikah tentang berbagai aspek kencan yang mereka lakukan. Meskipun fokus utama mereka adalah survei biaya pernikahan, mereka memasukkan faktor-faktor lain yang memprediksi bisa membuat sebuah hubungan bubar.
Pacaran selama satu atau dua tahun secara signifikan menurunkan kemungkinan perceraian di masa depan, sekitar 20 persen lebih rendah. Berpacaran tiga tahun atau lebih mengurangi kemungkinan perceraian pada tingkat yang bahkan lebih besar, hingga sekitar 50 persen.
Ini menunjukkan bahwa berpacaran dapat bermanfaat untuk memiliki setidaknya beberapa tahun bersama sebelum memasuki pernikahan.
Tetapi kerangka waktu yang disarankan ini tidak mungkin berlaku untuk semua orang. Ada pandangan hidup yang berbeda jika pasangan bertemu di usia 21, 31, atau 41 tahun. Lebih lanjut, beberapa pasangan bertemu sebagai orang asing, sementara yang lain sudah berteman lama sebelum memperkenalkan elemen romantis.
Dilansir dari laman psychologytoday, pakar hubungan dan psikolog sosial Theresa E DiDonato menyebut ada tiga ciri yang menandakan Anda siap untuk menikah. Apa saja?
Bisa diajak menghabiskan waktu bersama
Jika Anda bersama seseorang yang dapat menemani pembicaraan begitu lama tanpa rasa bosan, itu berarti jodoh Anda sudah ada di depan mata. Percakapan panjang tentang hewan atau subjek favorit Anda yang tidak terlalu penting, dapat membuat hubungan Anda tetap semakin baik.
Baca Juga: Hadapi Banyak Rintangan, Pasangan Transgender Pertama ini Resmi Menikah
Memiliki selera humor yang sama
Ketika Anda memiliki seseorang yang cenderung lucu atau punya selera humor yang sama, maka hal itu menjadi pertanda bahwa ada ikatan di antara kalian. Pasangan yang menganggap pasangannya sebagai sahabat, memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan yang lebih tinggi.
Mengenal hal tak terduga dari pasangan
Menurut penelitian, salah satu masalah yang bisa membuat pernikahan nampaknya mengarah ke arah yang benar adalah pengenalan pengetahuan baru yang tak terduga tentang pasangan.
Apakah Anda tahu, misalnya, bagaimana pendapat pasangan Anda dan tentang uang dan gaji? atau bagaimana ia akan mendekati menjadi orangtua?
Belajar lebih banyak tentang pasangan Anda sekarang dapat menangkal beberapa sumber konflik yang umum nanti. [Rosalin Febriyanti]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak