Suara.com - Oven microwave menjadi salah satu peralatan rumah tangga yang dibutuhkan. Fungsinya untuk menghangatkan dan memanaskan makanan, membuatnya sangat dibutuhkan oleh ibu rumah tangga.
Namun, beberapa anggapan menyebut oven microvawe bisa menyebabkan kanker. Hal ini mungkin berkaitan dengan radiasi. Paparan radiasi tersebut telah lama dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan masalah kulit.
Hal yang perlu Anda tahu bahwa, masalah-masalah kesehatan tersebut akan terjadi jika terpapar radiasi tingkat tinggi, seperti sinar X, sinar gamma, dan radiasi ultraviolet.
Dilansir dari medicaldaily, microwave hanya menghasilkan sedikit radiasi sehingga hanya bisa membuat molekul bergetar. Rendahnya energi juga tidak menyebabkan perubahan dalam struktur kimia makanan, menurut Quick and Dirty Tips.
"Oven microwave tidak membuat makanan menjadi radioaktif," menurut Cancer Council NSW.
Microwave memanaskan makanan dengan menghasilkan radiasi yang diserap oleh molekul air dalam makanan. Ini membuat molekul air bergetar dan menghasilkan panas, yang memasak makanan.
Bukan itu saja, selain menyebabkan kanker, beberapa orang percaya bahwa memanaskan makanan dengan microwave akan membuat nutrisinya hilang. Hal itu tidak benar.
Metode memasak makanan apa pun bisa memengaruhi nutrisi. Beberapa nutrisi, termasuk vitamin C, biasanya rusak ketika makanan terkena panas.
Microwave sebenarnya bisa mempertahankan nutrisi dalam makanan lebih banyak dibanding metode memasak lain. Sebab, makanan hanya tinggal di dalamnya dalam waktu singkat yang mengurangi waktu nutrisi terpecah.
Baca Juga: Riwayat Sakit Agung Hercules, Si Kekar yang Harus Menyerah Lawan Kanker
Selain itu, pakar kesehatan juga mendorong orang untuk selalu memeriksa dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh produsen pada microwave untuk menghindari efek berbahaya.
Hingga saat ini, cedera umum yang dilaporkan berkaitan dengan microwave di Amerika Serikat adalah luka bakar akibat panas dari wadah panas, makanan yang terlalu panas, cairan yang meledak. Akan tetapi, radiasi jarang dikaitkan dengan cedera. Hal ini menurut Food and Drug Administration.
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Microwave Low Watt untuk Keluarga Baru, Daya Mulai 400 Watt
-
Oven Bau? Jangan Panik! Rahasia Dapur Hilangkan Bau Tak Sedap dengan Bahan Alami
-
5 Rekomendasi Microwave Low Watt Terbaik 2025, Mulai Rp700 Ribuan
-
Fungsi Microwave Apa Saja? Bikin Urusan Dapur Lebih Mudah, Ini 3 Rekomendasinya
-
7 Rekomendasi Microwave Watt Kecil, Masak Lebih Praktis Tanpa Boros Listrik
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia