Suara.com - Sering Keputihan Sebelum Menstruasi, Normal Atau Perlu Dikhawatirkan?
Siklus haid setiap perempuan berbeda-beda dipengaruhi kondisi tubuh. Namun tidak sedikit perempuan mengeluhkan mengalami keputihan sebelum menstruasi, walaupun kondisi tersebut tidak memengaruhi siklus maupun durasi haid itu sendiri.
Lantas, apakah kondisi ini merupakan kondisi yang normal atau justru membahayakan?
Ciri utama dari keputihan adalah keluarnya lendir dari vagina. Lendir tersebut diproduksi oleh kelenjar pada mulut rahim. Fungsinya adalah untuk membersihkan vagina dari bakteri dan melindunginya dari kuman penyebab penyakit.
Lendir keputihan mengandung cairan yang berasal dari sel-sel vagina, bakteri, air, serta hormon reproduksi. Rata-rata, seorang perempuan memproduksi lendir vagina sebanyak 4 mililiter atau setara dengan satu sendok teh.
Produksi lendir vagina dapat meningkat saat Anda berolahraga, menjalani kegiatan berat, mengalami stres, serta melakukan hubungan intim. Produksi lendir saat berhubungan intim juga penting untuk melindungi vagina dari gesekan selama penetrasi.
Keputihan yang Anda alami sebelum haid, merupakan bagian dari siklus menstruasi. Sebelum sel telur dilepaskan dari ovum (ovulasi), produksi lendir vagina meningkat secara drastis. Inilah yang membuat banyak perempuan mengalami keputihan sebelum masa haid dimulai.
Walaupun demikian, normal atau tidaknya keputihan tergantung dari jumlah dan warna lendir yang keluar dari vagina.
Ada berbagai tipe lendir yang keluar dari vagina saat perempuan mengalami keputihan. Untuk memastikan keputihan yang Anda alami sebelum haid terbilang normal atau tidak, Anda perlu memerhatikan warna dan kekentalannya.
Baca Juga: HUT ke-74 Kemerdekaan RI Turut Dirayakan di Tembok Besar China
Berikut adalah beberapa tipe keputihan dan penyebabnya dilansir Hello Sehat:
1. Berwarna putih
Lendir kental berwarna putih menandakan keputihan yang normal. Kondisi ini dapat terjadi sebelum maupun sesudah menstruasi. Keduanya sama-sama normal selama tidak disertai dengan gejala lain.
Akan tetapi, Anda perlu waspada bila lendir tampak berwarna putih dan menggumpal. Kondisi keputihan seperti ini dapat menjadi gejala dari infeksi jamur. Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tampak jernih
Lendir vagina yang tampak jernih juga menandakan keputihan normal. Jika lendir tampak kental, besar kemungkinan Anda sedang mengalami ovulasi. Ini berarti Anda akan mengalami menstruasi dalam beberapa hari ke depan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis