Suara.com - Sakit kepala setelah mengonsumsi makanan tertentu adalah hal yang wajar. Dan hal ini disebut dengan 'sakit kepala postprandial'. Postpransial berarti 'setelah makan'.
Beberapa orang memperhatikan sakit kepala mereka sangat buruk setelah makan makanan tertentu, mengonsumsi makanan manis atau karbohirat.
Namun, lainnya memperhatikan adanya pola sakit kepala setelah makan.
Ada kemungkinan penyebab sakit kepala, seperti hipoglikemia postprandial (penurunan kadar gula darah) yang terjadi empat jam setelah makan, alergi mananan, intoleransi makanan hingga gangguan sendi temporomandibular (TMJ).
Sendi temporomandibular (TMJ) merupakan sendi yang menghubungkan rahang bawah (mandibula) ke bagian tengkorak (tulang temporal) di depan telinga.
Penyebab lainnya juga bisa disebabkan oleh stimulus dingin yang lebih umum disebut dengan 'otak beku'. Ini terjadi setelah makan atau minum sesuatu yang beku atau sangat dingin.
Untuk mengembalikan sakit kepala ke kondisi semula, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut yang dilansir dari Healthline.
- Tetap terhidrasi
Dehidrasi dapat memperburuk sakit kepala. Sehingga pastikan untuk minum cukup air sepanjang hari dengan memperhatikan rasa haus Anda.
Baca Juga: Lama Menatap Laptop Bikin Sakit Kepala, Ini 5 Tips Mengatasinya
Air adalah pilihan ideal karena tidak mengandung pemanis buatan.
Hindari makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan karena dapat memperburuk sakit kepala pada orang-orang tertentu.
- Pertimbangkan diet (pola makan) eliminasi
Diet eliminasi adalah hal yang dilakukan seseorang untuk terus mencoba pilihan makanan yang berbeda dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh makanan tersebut.
Cara ini dapat dapat membantu Anda menemukan intoleransi makanan, sensitivitas, dan alergi potensial.
Misalnya, Anda dapat mencoba periode waktu tertentu tanpa produk susu untuk melihat apakah Anda masih mengalami gejala sakit kepala setelah makan.
Berita Terkait
-
Memahami Bedanya Kering vs Dehidrasi: Begini Cara Efektif Melembabkan Kulit
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Kombinasi Kulit Berminyak dan Dehidrasi, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
5 Serum Hyaluronic Acid Terbaik untuk Kulit Dehidrasi, Bikin Wajah Sehat dan Lembap
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern