Suara.com - Danny Polaris, pria asal Berlin ini mengalami ereksi berkepanjangan selama 2 minggu. Kondisi ini membuatnya kehilangan banyak darah hingga membuatnya khawatir jika penisnya perlu diamputasi.
Kondisi Danny Polaris ini bermula ketika ia menggunakan viagra sebelum pergi ke pesta. Ia juga sempat menyuntikkan stimulan ke penisnya agar lebih lama ereksi.
Ternyata langkahnya menyuntikan stimulan penambah ereksi pada penisnya itulah membawa masalah besar. Paginya setelah berpesta semalam, Danny menyadari masih mengalami ereksi.
Saat itu Danny masih mengira kondisinya tidak serius sehingga tidak perlu pergi ke dokter. Tetapi di hari berikutnya, Danny masih saja mengalami ereksi.
Kali ini penisnya terasa sangat sakit sehingga ia dilarikan ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, dokter mendignosis bahwa Danny menderita priapism.
Priapism adalah ereksi yang berlangsung lama dan menyakitkan. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penisnya jika tidak ditangani depan cepat.
Karena itu, tim medis lantas berusaha mengeluarkan darah dari penisnnya dengan menusukkan jarum. Bahkan Danny juga sudah menjalani operasi darurat untuk mengeluarkan darah dari dalam penisnya.
Tetapi, serangkaian pengobatan dan operasi itu tetap tidak membuat penisnya berhenti ereksi. Danny semakain takut, cemas dan kesakitan karena penisnya masih ereksi.
"Itu keputasan buruk yang pernah saya lakukan. Saya sering menangis, stres dan kecemasan ekstrem. Aku berpikir betapa bodohnya aku," katanya dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Disfungsi Ereksi Berkaitan dengan Produktivitas Kerja, Begini Kata Peneliti
Melansir dari NHS, priapism adalah ereksi menyakitkan jangka panjang yang bisa menyebakan kerusakan permanen. Biasanya kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya dalam waktu 2 jam.
Priapism paling sering menyerang pria berusia 30 tahunan atau lebih tua. Adapun penyebab priapism selain menyuntikkan stimulan seperti Danny Polaris.
1. Obat pengecer darah, seperti warfarin
2. Obat antidepresan
3. Obat-obatan rekresional, seperti ganja dan kokain
4. Obat tekanan darah tinggi
Berita Terkait
-
Kulit Penis Kering? Kenali 5 Penyebab dan Solusinya
-
Penis Pria Paruh Baya Bengkok dan Memar Usai Berhubungan Seks, Ini Penjelasan Dokter
-
7 Pengobatan Alami untuk Disfungsi Ereksi yang Terbukti Ampuh
-
CEK FAKTA: Benarkah Pendaftaran Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS) Lewat Tautan Saja?
-
Foto Penis Pasien yang Koma, Dokter di Australia Didenda Hingga Ratusan Juta
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental