Suara.com - Kasus seorang remaja di Michigan masuk ke daftar orang yang terkena penyakit dari nyamuk langka yang sedang menyebar di seluruh Amerika Serikat.
Gadis 14 tahun tersebut harus terpasang ke ventilator setelah tertular virus eastern equine encephlalitis atau EEE (Triple E).
Triple E adalah virus langka namun mengancam jiwa. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen pada manusia serta mengakibatkan kejang, gangguan mental, dan bahkan perubahan kepribadian pada orang yang dinyatakan selamat dari penyakit.
Melansir INSIDER, virus ini sering ditemukan di Amerika Serikat bagian timur laut, di daerah berawa. Ditemukan juga di Florida, Mississippi, Lousiana, Alabama dan Texas di saat musim dingin.
Sayangnya, tidak ada obat untuk penyakit dari virus yang ditularkan oleh nyamuk ini.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit (CDC), hanya sekitar lima hingga 10 kasus Triple E pada manusia setiap tahun. Tapi sekitar 30% dari kasus ini berakhir fatal.
Sedangkan orang-orang yang selamat justru mengalami kerusakan otak permanen.
Setelah ditularkan melalui gigitan nyamuk, virus dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis), yang membuatnya sangat berbahaya dan berpotensi fatal.
Menurut CDC, gejala dari penularan penyakit ini termasuk sakit kepala, demam tinggi, kedinginan, dan muntah pada empat hingga 10 hari sesudahnya.
Baca Juga: Viral Zionis Tebar Virus HIV Lewat Pembalut Wanita, Ini Faktanya
Penderita akan tahu itu bukan sesuatu seperti flu karena tiba-tiba berkembang menjadi gejala yang lebih serius seperti disorientasi dan kejang-kejang.
Cara mendiagnosisnya adalah dengan tes darah atau mengambil sampel cairan tulang belakang.
Jika infeksi tidak mencapai otak, penderita dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu.
Berita Terkait
-
Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Iklim Global Kian Menghangat
-
Bukan Singa atau Hiu, Ternyata Ini 5 'Pembunuh' Paling Efektif di Dunia Hewan
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
4 Virus dan Bakteri yang Bisa Picu Keracunan Makanan, Apa Saja?
-
Viral Siput Diduga Terekam di Makanan MBG, Ancam Kerusakan Otak Jika Termakan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining