Suara.com - Kabar tewasnya seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Yayan (35) akibat digigit anjing jenis Belgian Malinois tengah ramai diperbincangkan. Anjing tersebut milik majikannya yang diketahui seorang presenter My Trip My Adventure, Bimo Aryo.
Terkait kasus tersebut, Bimo Aryo mengaku belum mengetahui kronologi jelasnya. Sebab, Bimo sibuk mengurus pernikahannya ketika kejadian.
"Yang pasti ini tragedi buat kita semua. Saya juga belum tahu informasinya," kata Bimo Aryo, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/9/2019).
Sebelumnya, Bimo memang pernah mengatakan anjing Belgian Malinois miliknya tergolong sensitif. Bahkan, Bimo pernah digigit anjingnya sendiri hingga mengalami luka di bagian dada.
"Pada saat Sparta masih kecil, kalau dia gigit-gigit tangan, hidungnya gue pencet. Biasanya anjing-anjing gue sebelumnya, akan nangis sedikit dan berhenti. Tapi Sparta malah makin marah, akhirnya dia gigit dada gue sampai bolong," tutur Bima dalam channel The Golden Family miliknya, pada November 2018 lalu.
Melansir dari CDC, gigitan anjing tidak hanya menyebabkan luka cedera tetapi juga bisa menyebarkan kuman. Lebih dari 60 jenis bakteri telah ditemukan di mulut anjing dan ada kemungkinan hingga 18 persen gigitan anjing terinfeksi bakteri.
Berikut ini penyakit yang mungkin saja diderita jika Anda digigit anjing.
1. Rabies
Rabies adalah virus yang mempengaruhi otak dan hampir selalu berakibat fatal begitu gejala muncul. Virus rabies paling umum menyebar melalui gigitan dan air liur hewan yang terinfeksi. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi anjing.
Baca Juga: Pengakuan Presenter Bimo Aryo, Pemilik Anjing Terkam ART di Cipayung
2. Bakteri Capnocytophaga
Bakteri ini berasal dari mulut anjing dan kucing tetapi tidak membuat mereka sakit. Bakteri ini bisa menyebar atau menular ke manusia melalui gigitan dan goresan anjing atau kucing.
3. Pasteurella
Pasteurella umumnya menyebabkan infeksi merah yang menyakitkan di tempat gigitan. Namun, itu juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan melemah. Beberapa kasus bisa menimbulkan kelenjar bengkak, kesulitan bergerak, hingga pembengkakan pada sendi.
4. MRSA
Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan infeksi kulit, paru-paru, dan saluran kemih pada manusia. Pada beberapa orang, MRSA dapat menyebar ke aliran darah atau paru-paru dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas