Suara.com - Kasus langka fetus in fetu (FIF) atau janin di dalam janin terjadi ketika salah satu dari janin kembar berkembang di dalam tubuh kembarannya.
Sebenarnya, tidak jelas apa yang menyebabkan terjadinya fetus in fetu. Namun, menurut Arizona State Univeristy yang dilansir dari Live Science, para ilmuwan berpikir kondisi ini adalah bentuk langka dari kembar parasit.
Mengutip Health Line, kembar parasit merupakan kembar identik yang salah satunya telah berhenti berkembang selama kehamilan.
Tetapi secara fisik janin yang berhenti berkembang tersebut melekat pada tubuh saudara kembarnya yang berkembang penuh.
Janin kembar yang berkembang secara penuh dikenal sebagai kembaran yang dominan atau autosite.
Jaringan-jaringan kembar parasit bergantung pada sistem tubuh kembar dominan untuk bertahan hidup.
Namun, beberapa peneliti berpikir bahwa janin dalam janin sebenarnya adalah sejenis teratoma, sejenis tumor yang dapat mengandung ketiga jenis sel utama yang ditemukan dalam embrio manusia tahap awal.
Sedangkan menurut dr Mark Umstad dari Melbourne, Australia, mengatakan fetus in fetu terjadi setelah empat minggu pasca-permulaan (janin berkembang), embrio melipat untuk membentuk tubuh mereka.
Umstad percaya karena si kembar terletak berdekatan di dalam rahim, yang satu dapat 'terbungkus' ke dalam kembarannya yang lain saat berkembang.
Baca Juga: Hamil Kembar, Bagaimana Cara Agar Tahu Janin Identik atau Tidak?
Seperti yang dikatakan Umstad kepada New Scientist, lokasi janin parasit tergantung pada di mana ia terjebak saat diserap ke dalam kembarannya.
"Hal-hal aneh terjadi lebih awal, di awal kehamilan yang baru saja kita tidak mengerti," jelas Dr. Draion Burch, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Pittsburgh kepada Live Science.
"Ini salah satu dari misteri medis itu," tambahnya.
Janin dalam janin sangat jarang, hanya terjadi pada 1 dari 500.000 kelahiran, menurut laporan 2010 tentang fenomena tersebut.
Berita Terkait
-
Langkah Cerdas Hemat Biaya Bulanan: Manfaatkan Gratis Biaya Admin
-
USG Tunjukkan 4 Janin, Ibu di Indramayu Syok Lahirkan Bayi Kembar 5
-
Video Nangis Dibocorkan, Tasya Farasya Minta Netizen Setop Hujat Rachel Vennya
-
Cara Pintar Mengatur Budget Belanja di Tanggal Kembar 9.9
-
Borong Skincare dan Suplemen Favoritmu di Tanggal Kembar 9.9, Banyak Promo Menarik!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis