Suara.com - Artis senior Ria Irawan kembali menderita kanker kelenjar getah bening. Padahal Ria Irawan sempat dinyatakan sembuh dari kankernya pada awal 2019 lalu.
Kondisi Ria Irawan yang kembali terjatuh sakit ini pun diketahui dari unggahan kakaknya, Dewi Irawan. Ria Irawan kembali menjalani pengobatan kanker kelenjar getah bening sejak awal 2019.
Saat dihubungi, Dewi Irawan pun membenarkan kalau kanker kelenjar getah bening Ria Irawan kembali aktif. Tetapi, ia tidak memberikan keterangan lebih dalam.
"Kanker nggak bisa dibilang sembuh. Cuma bisa disebut sel kanker tidur atau pasif. Mohon doanya aja. Saya dan keluarga sedang ikhtiar untuk kesembuhan Ria," kata Dewi Irawan.
Melansir dari Cancer Therapy Advisor, kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening termasuk kanker yang memiliki tingkat kekambuhan tinggi dan rendah sesuai jenisnya.
Kanker limfoma hodgkin setelah perawatan primer berisiko kambuh sekitar 10-13 persen. Setelah pengobatan lini kedua, tingkat kekambuhan meningkat 20-50 persen.
Sedangkan, kanker limfoma DLBCL berisiko kambung 30-40 persen. Kanker limfoma PTCL lebih berisiko tinggi kambuh yakni sekitar 75 persen.
Penelitian dilansir dari Live Strong juga menemukan bahwa orang yang selamat dari kanker memang lebih berisiko terkena lagi dibandingkan mereka yang belum pernah.
Adapun beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita kanker kedua kalinya atau lebih.
Baca Juga: Derita Kanker Kelenjar Getah Bening, Ria Irawan Kembali Lemah
1. Jenis kanker
Jenis kanker asli yang Anda miliki dapat memengaruhi risiko Anda untuk kanker kedua karena beberapa kanker memerlukan perawatan dengan radiasi atau dosis tinggi jenis kemoterapi tertentu.
2. Usia saat pengobatan
Anak-anak dan dewasa muda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kedua terkait dengan pengobatan dengan radiasi atau kemoterapi dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua. Dengan bertambahnya usia, risiko kanker meningkat bahkan di antara mereka yang tidak pernah menderita kanker.
3. Jenis kemoterapi
Obat kemoterapi dosis tinggi dikaitkan dengan sejumlah kecil kanker kedua pada beberapa orang yang selamat.
Berita Terkait
-
Benarkah Tato Picu Kanker Kulit dan Kelenjar Getah Bening? Ini Hasil Penelitian Terbaru
-
Beda Gejala Kanker Limfoma dan TBC, Semua Berawal dari Batuk?
-
Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin, Penyakit Kanker dengan Diagnosis Paling Rendah: Apa Gejalanya?
-
Hari Kanker Kelenjar Getah Bening Sedunia 2023, Kenali Gejala Limfoma yang Disebut Mirip Tuberkulosis
-
7 Artis Nikah di KUA, Acara Akad dan Resepsinya Jauh Dari Kemewahan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!