Suara.com - Kanker limfoma dan tuberkulosis (TBC) memiliki beberapa gejala yang serupa, namun penting untuk mengetahui perbedaannya agar tidak salah diagnosis.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Andhika Rachman menjelaskan bahwa salah satu gejala yang sering muncul pada kedua penyakit ini adalah batuk.
"Kanker limfoma merupakan penyakit inflamasi, sedangkan TBC adalah penyakit infeksi. Keduanya bisa menyebabkan batuk, terutama karena kelenjar getah bening yang membesar di area paru-paru," kata Andhika, Kamis (26/9/2024).
Pada kasus TBC, pengobatan selama dua bulan biasanya akan menunjukkan perubahan yang signifikan pada pasien.
"Pasien TBC yang awalnya kurus, lemas, dan kehilangan nafsu makan biasanya akan kembali segar setelah menjalani pengobatan," ujarnya.
Namun, jika kondisi pasien tidak membaik, ini bisa menjadi tanda bahwa gejala yang dialami mungkin disebabkan oleh kanker limfoma.
Selain itu, meskipun TBC juga bisa menyebabkan benjolan di tubuh akibat infeksi, benjolan pada kanker limfoma cenderung lebih banyak dan mengikuti jalur kelenjar getah bening. Oleh karena itu, dr. Andhika menekankan pentingnya pemeriksaan lanjutan setelah dua bulan pengobatan TBC.
"Pasien harus menjalani rontgen untuk melihat apakah ada perbaikan, apakah TBC terdapat di kelenjar atau paru-paru," katanya lagi.
Dalam menangani kanker limfoma, diagnosis awal sangat penting agar pengobatan bisa segera dilakukan. Namun, dr. Andhika mengakui bahwa sering kali pasien baru didiagnosis setelah menjalani berbagai pemeriksaan seperti CT Scan dan biopsi, yang memakan waktu hingga satu bulan.
"Proses diagnostik kanker limfoma sebaiknya bisa ditetapkan dalam waktu satu minggu," tegasnya.
Kanker limfoma juga bisa berkembang dengan cepat dalam hitungan bulan hingga tahun. Pasien dengan kanker limfoma Hodgkin bahkan berisiko mengalami kekambuhan dalam lima tahun sebanyak 15 persen.
Jika ada keluhan benjolan di leher, nyeri saat buang air, atau sulit menelan makanan, segera periksakan diri ke dokter untuk melakukan imaging dan memastikan diagnosis.
Berita Terkait
-
Puskesmas Gambir Lakukan Skrining Massal untuk Deteksi Dini TBC
-
Masih jadi Momok Warga Jakarta, Heru Budi: TBC Ini Seperti Kapal Selam...
-
Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin, Penyakit Kanker dengan Diagnosis Paling Rendah: Apa Gejalanya?
-
Ari Lasso Jalani PET Scan, Begini Prosedur dan Fungsinya untuk Tubuh!
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!