Suara.com - Seorang pria India menderita neurosifilis, yakni infeksi sifilis yang menyerang susunan saraf pusat otaknya. Penyakit ini membuatnya kesulitan berjalan dan berbicara secara normal.
Tiga bulan sebelum mengunjungi dokter, pria 50 tahun ini mengalami tremor dan gerakan mata yang tidak terkontrol hingga kesulitan berbicara.
Setelah diketahui infeksi sifilis di otak, dokter sempat kesulitan mengidentifikasi penyebabnya.
"Tiga bulan sebelumnya, ia mengalami tremor dan gerakan mata tak terkontrol hingga sulit berbicara dengan benar," menurut laporan dalam British Medical Journal Case Reports (BMJ) dikutip dari Fox News.
Dokter lantas melakukan MRI untuk mengetahui penyebab pria tersebut menderita infeksi sifilis di otak. Hasilnya menemukan bahwa pria ini diduga melakukan hubungan seks tidak aman yang menyebabkan infeksi sifilis di otak.
"Hasil MRI, infeksi sifilis pria ini karena hubungan seksual yang berisiko atau riwayat infeksi genital sebelumnya," keterangan para dokter dalam laporan.
Tes lebih lanjut juga menemukan bahwa pria tersebut positif terinfeksi bakteri treponema pallidum, sejenis bakteri yang menyebabkan sifilis, infeksi menular seksual yang muncul dengan luka kecil dan tidak sakit.
Karena itu, dokter menentukan pria ini menderita neurosifilis, infeksi langka akibat infeksi sifilis tidak diobati sejak awal.
"Neurosifilis biasanya berkembang sekitar 10 hingga 20 tahun setelah seseorang terinfeksi sejak awal. Jika orang sifilis dan menderita HIV tapi tidak diobati sangat berisiko besar neurosifilis," jelas dokter.
Baca Juga: 'Dijual' Kakak Ipar, Gadis 11 Tahun Ini Derita Sifilis
Ada lima jenis neurosifilis, yakni asimptomatik, meningeal, meningovaskular, paresis umum dan tabes dorsalis. Dalam kasus ini, dokter mengatakan infeksi sifilis pria tersebut tidak masuk dalam kategori mana pun.
Karena, pria tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda neurosifilis yang umum, seperti mual, muntah atau leher kaku.
Sehingga pria itu hanya diberi antibiotik selama 2 minggu dan menjalani fisioterapi sampai akhirnya pulih dan bisa berjalan normal lagi.
Berita Terkait
-
Saat Like dan Views Jadi Penentu Harga Diri: Bagaimana Medsos Meracuni Otak Kita?
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
Viral Pengantin Baru Terkena Honeymoon Cystitis H+7 usai Menikah, Apa Itu?
-
Bukan Cuma Buat Ngisi Waktu Luang, 5 Permainan Jadul Ini Ternyata 'Vitamin' Buat Otak
-
Kim Kardashian Idap Aneurisma Otak, Drama Perceraian dengan Kanye West Jadi Pemicu Stres
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak