Suara.com - Menjadi vegetarian yang lebih memilih mengonsumsi produk nabati daripada hewani, dinilai sangat menyehatkan tubuh sekaligus dapat menjaga lingkungan.
Memang benar, mengonsumsi sayuran sangat sehat. Namun kita juga membutuhkan nutrisi lain yang terkandung di dalam produk hewani untuk menyeimbangkan nutrisi di dalam tubuh.
Berkaitan dengan vegetarian, ada sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada 4 September 2019.
Melansir BBC via World of Buzz, penelitian ini dilakukan pada sekitar 48.000 orang selama 18 tahun. Ini terdiri dari setengah dari peserta adalah pemakan daging, 16.000 vegetarian dan 7500 pescatarian (pemakan ikan).
Kemudian peserta ditanya tentang pola makan dan gaya hidup mereka selama bertahun-tahun.
Peneliti juga menganalisa kebiasaan mereka, seperti merokok dan minum minuman beralkohol.
Saat diperiksa, peserta tidak memunyai rawayat medis penyakit jantung koroner (PJK).
Hasil dari penelitian 48.000 orang, pada akhirnya ada 2.820 PJK dan 1.072 kasus stroke.
Untuk kelompok pescatarian ditemukan memiliki risiko PJK 13% lebih rendah, sedangkan vegetarian memiliki risiko 22% lebih rendah.
Baca Juga: 5 Berita Terpopuler: Vegetarian Risiko Stroke, Ikke Nurjanah Operasi Sinus
Namun, vegetarian memiliki peluang terkena stroke 20% lebih tinggi.
Pada peneliti berpikir hal ini dikarenakan kurangnya Vitamin B12, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mencapai kesimpulan tentang ini.
Karena penelitian ini hanya penelitian observasional, ada kemungkinan risiko stroke tidak ada hubungannya dengan pola makan seseorang. Dan kemungkinan hanya ada perbedaan dalam gaya hidup, bukan karena sebab-akibat.
Jadi, bagaimana pun pola makannya, sangat penting untuk menjaga keseimbangan.
Seorang vegan juga perlu memperhatikan Vitamin B12 dan zat besi yang lebih banyak ditemukan dalam produk hewani.
Berita Terkait
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Divonis Stroke, Kak Seto Ngeyel Disuruh Dokter Istirahat 2 Bulan: Nggak Nendang Rasanya!
-
Kak Seto Baru Sadar Kena Stroke Usai 4 Hari, Gejala Linglung dan Sulit Berpikir
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja