Suara.com - Baru-baru ini Raditya Dika mengakui kalau dirinya sebenarnya memiliki masalah pada indra penglihatannya sejak 2003 lalu. Jam tidur yang berkurang dan aktif di depan gadget untuk menulis blog diduga jadi pemicu dirinya mengalami gejala mata kering.
Saat berkonsultasi ke dokter, disebutkan kalau dirinya kurang sempurna dalam berkedip.
"Ketika masih ngeblog di kambingjantan.com, mata jadi berat, perih juga. Kemudian waktu itu, 16 tahun lalu, dateng ke klinik di apartemen, dokter bilang ngedipnya kurang maksimal, harus full dan harus sering," ujar Raditya dalam acara edukasi kesehatan Buka Mata Insto di Atrium Mall Kota Kasalablanka, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
Kini, gejala mata kering yang dialami Raditya Dika semakin bertambah, mengingat aktivitasnya yang semakin sibuk. Ditambah lagi ia bisa menghabiskan waktu belasan jam berada di ruangan kerjanya yang ber-AC untuk menulis, dan itu memperparah kondisi matanya.
"Apalagi hal yang pertama gue lakukan saat bangun tidur itu ngecek hape dan kerjaan. Itu juga paparan di ruangan ber-AC nulis di kamar 14 sampai 15 jam sehari," ungkap Raditya Dika.
Dr. Nina Asrini Noor, SpM, spesialis mata, membenarkan bahwa kurang berkedip bisa menyebabkan mata kering. Lupa berkedip biasanya dialami orang yang terlalu fokus bekerja dengan menatap layar komputer atau smartphone.
"Betul sekali yang disampaikan Mas Radit, memang faktor berkedip sangat penting untuk menjaga kesehatan mata, atensi (tekanan) visual kita frekuensinya akan menurun (saat berkedip)," jelas dr. Nina.
Dr. Nina juga menjelaskan, selayaknya bernapas, kebanyakan orang tidak sadar dirinya sedang bernapas. Sehingga cara berkedip yang baik ialah dengan cara memastikan kelopak mata atas dan mata bawah saling bertemu. Jadi, bukan asal berkedip, ya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!