Suara.com - Kasus kematian bayi berusia empat bulan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, tidak terkait kasus kabut asap.
Setidaknya begitu kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, dalam acara media briefing di Gedung Kemenkes, Selasa(17/9/2019).
"Saya sudah mendapatkan laporan lengkapnya. Sebenarnya diagnosis yang dibangun oleh teman-teman di lapangan, tidak ada hubungan langsung dengan asap karena keluhan pertamanya panas, dan sesak itu akibat (panas)," kata Anung.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bayi bernama Elsa Pitaloka mengalami sesak napas sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir di RS Ar-Rasyid Palembang.
Almarhumah bayi Elsa tinggal di Desa Talang Buluh, Kecamatan Talang Kepala, Kabupaten Banyuasin. Desa Talang Buluh sendiri telah dilanda kabut asap karhutla sejak musim kemarau tiba.
Meski begitu, Anung mengatakan bahwa ada kelompok risiko rentan terhadap masalah yang diakibatkan oleh kabut asap. Mereka diantaranya adalah orang tua dan bayi prematur.
"Kalau bayi prematur risikonya besar (terkena ISPA) mungkin kena asap tidak sampai lima menit saja dia sudah batuk, pilek atau kemudian ISPA," tambahnya.
Ketika ditanya berapa waktu seseorang bisa merasakan sesak saat terpapar asap, Anung mengatakan jawabannya berbeda-beda, tergantung individu.
Baca Juga: Lima Korporasi Ditetapkan Tersangka Kasus Karhutla
"Usia dewasa kemungkinan masih kuat, paling pusing-pusing. Ini kan beda-beda, sangat individual. Tapi secara umum, kalau (udara) merah, gak ada yang bisa lebih dari 12 jam terpapar."
Untuk itu ia dan Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian keluar rumah dan menggunakan barrier berupa masker N95.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi