Suara.com - Msyarakat mulai menggunakan masker untuk melindungi pernapasan mereka dari bahaya kabut asap. Sayangnya, masyarakat sebagian besar masih menggunakan masker bedah, bukan masker khusus pernapasan.
Menurut pakar, melansir World of Buzz, masker bedah atau masker berwarna hijau tidak dapat sepenuhnya melindungi meski terdapat tiga lapisan, karena:
- Dimaksudkan untuk menangkap cairan tubuh pemakai (air liur, atau cairan ingus).
- Mencegah penyebaran tetesan menular
- Mencegah si pemakai menyentuh mulut atau hidung mereka sendiri
- Tidak kedap udara (sehingga tidak dirancang untuk melindungi pemakainya dari mengirup bakteri , virus, dan partikel halus di udara).
- Dirancang untuk menjebak mikroba, bukan udara yang tercemar.
- Seharusnya dikenakan saat sedang flu atau batuk, atau bekerja dengan pasien.
Hal yang membuat udara tercemar adalah partikel padat dan tetesan cairan. Udara diukur dalam PM2,5 atau PM10.
PM10 adalah singkatan dari partikel dengan diameter yang lebih kecil dari 0,01 mm. Tingkat PM10 yang tinggi akan menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan serta memperburuk kondisi jantung atau paru-paru.
PM2.5 adalah singkatan dari partikel dengan diameter yang lebih kecil dari 0,025 mm. Ukuran ini sangat mematikan karena dapat dihirup dan memengaruhi dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, pakar merekomendasikan untuk menggunakan respirator N95. Jenis masker ini memberikan perlindungan hampir menyeluruh di sekitar hidung dan mulut sehingga memungkinkan udara melalui filter.
Meski akan membuat Anda sedikit sulit bernapas, ini menandakan masker berfungsi dengan benar.
Baca Juga: Viral Pria Pakai BH sebagai Masker Saat Kabut Asap, Ini Salah Kaprah!
Berita Terkait
-
Bye-bye Mata Panda! 5 Produk Perawatan Mata Terbaik agar Terlihat Cerah
-
5 Clay Mask Charcoal untuk Bersihkan Pori-Pori Wajah, Ampuh Angkat Komedo!
-
Keluarga Pasien Klarifikasi Usai Intimidasi Dokter di RSUD Sekayu, Dokter Tetap Tempuh Jalur Hukum
-
Profil dan Pendidikan Dokter Syahpri: Dipaksa Buka Masker oleh Keluarga Pasien TBC
-
Kronologi Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Buka Masker, Keluarga Pasien Ngamuk Pelayanan Lamban!
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!