Suara.com - Ada penyakit jantung yang khusus menyerang perempuan hamil atau perempuan yang baru melahirkan, yaitu kardiomiopati postpartum atau dikenal juga dengan kardiomiopati peripartum. Penyakit jantung ini biasanya mengintai di akhir masa kehamilan atau pascamelahirkan.
Penyakit ini akan membuat otot jantung melemah dan menyebabkan jantung menjadi membesar. Akibatnya, jantung tidak dapat bekerja dengan optimal dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Meski kondisi ini jarang terjadi, tak ada salahnya Anda yang sedang hamil waspada sambil tetap menjaga kesehatan jantung untuk meminimalkan risiko kardiomiopati postpartum. Dan inilah beberapa hal yang perlu Anda ketahui lebih jauh soal penyakit ini, seperti dilansir dari laman Heart.org.
Penyebab
Belum diketahui penyebab pasti penyakit ini, tapi banyak yang meyakini kalau kondisi ini dipicu oleh kinerja otot jantung yang bertambah berat selama hamil.
Faktanya, selama hamil, otot jantung akan memompa darah hingga 50 persen lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Hal ini dipicu oleh beban tambahan, yaitu janin, yang harus mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi penting.
Faktor risiko
Risiko terjadinya kardiomiopati postpartum meningkat karena berbagai faktor, di antaranya jika Anda memiliki berat badan berlebih, mengalami hipertensi, terkena diabetes gestasional, malnutrisi, dan berusia di atas 30 tahun.
Gejala
Gejalanya mirip dengan gejala gagal jantung, misalnya jantung berdebar-debar, sakit dada, mudah lelah, sesak napas, serta pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
Pengobatan
Jika dokter telah mendiagnosis kardiomiopati postpartum, Anda sebaiknya dirawat di rumah sakit sampai gejala sudah bisa dikendalikan. Kerusakan jantung akibat kardiomiopati postpartum tidak bisa disembuhkan lagi seperti sedia kala. Tapi tidak perlu khawatir, jantung masih bisa berfungsi untuk waktu yang lama. Kesehatan jantung Anda mungkin akan terpengaruh, tapi itu bisa dikendalikan selama Anda disiplin melakukan pemeriksaan rutin dan minum obat sesuai petunjuk dokter.
Baca Juga: Berkat Teknologi, Penanganan Penyakit Jantung Bawaan Tidak Perlu Operasi
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern