Suara.com - Ingin Ikuti Tren Tindik, Waspadai 5 Risiko Ini untuk Kesehatan
Bukan hanya untuk ikuti tren, tindik juga dipakai untuk perhiasan mendukung penampilan. Hingga banyak metode pemasangan tindik bermunculan. Setiap metode mengklaim dapat memasang tindik dengan risiko minimal.
Namun, ternyata pemasangan tindik paling aman sekalipun pada dasarnya tetap memiliki bahaya bagi kesehatan. Jadi kenali tubuh Anda sebelum memakai tindik, misalnya apakah Anda punya alergi, tiroid dan lain-lain.
Menurut survei yang dimuat pada laman National Health Service, setiap 1 dari 4 orang yang memasak tindik akhirnya mengalami komplikasi. Wajar, mengingat pemasangan tindik sedikit banyak akan menyebabkan luka yang mungkin saja membawa risiko.
Bagi Anda yang hendak memasang tindik, waspadalah terhadap risiko kesehatan berikut dilansir Hello Sehat:
1. Infeksi pada area tindik
Bahaya paling besar dari memasang tindik adalah infeksi. Setiap kali ada bagian tubuh yang terluka, risiko infeksi pada area tersebut akan turut meningkat.
Terlebih lagi jika Anda tidak memahami cara tepat untuk merawat area pemasangan tindik.
Infeksi akibat tindik dapat terjadi pada area kulit mana pun, tapi bagian tubuh yang paling rentan adalah pusar. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi dapat menghambat penutupan luka tindik dan akhirnya memperlambat penyembuhan.
2. Reaksi alergi
Baca Juga: 5 Cara Haluskan Telapak Tangan yang Kasar Kembali Seperti Kulit Bayi
Logam tertentu seperti nikel dapat memicu reaksi serius. Gejalanya antara lain muncul ruam, kemerahan, gatal, bercak kering, hingga luka lepuh berisi cairan.
Sebelum memasang tindik, berkonsultasilah dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi terhadap logam. Hindari memasang tindik ataupun memakai aksesori apa pun jika logam di dalamnya memicu reaksi alergi.
3. Luka robek dan pembentukan keloid
Luka robek dapat terjadi akibat kesalahan memasang tindik ataupun terjatuh, benturan saat berolahraga, serta tertariknya tindik secara tidak sengaja. Tanpa penanganan, luka robek akibat tindik akan menimbulkan bahaya infeksi yang lebih besar.
Luka yang telah sembuh sekalipun juga bisa mengakibatkan komplikasi lain, yakni terbentuknya keloid. Keloid adalah bekas luka yang terbentuk akibat pembelahan sel kulit secara berlebihan.
Bekas luka ini tidak bisa hilang dengan sendirinya, kecuali dengan tindakan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern