Suara.com - Spons Mandi Jadi Sumber Kuman Dipakai Kelamaan, Kapan Harus Menggantinya?
Untuk mendapatkan mandi yang lebih bersih biasanya banyak orang menggunakan spons mandi yang menggosok badan. Setiap orang memiliki kebiasaan mandi yang berbeda-beda. Ada yang gemar menggunakan spons mandi (loofah atau shower pouf), tapi ada juga yang lebih suka menyabuni tubuh secara langsung.
Nah, bagi Anda yang suka menggunakan spons mandi, ternyata penting untuk mengganti alat mandi ini secara rutin, lho. Sudah tahukah Anda kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menggunakan spons mandi yang baru?
Jika Anda penggemar spons mandi dan sering sekali memakainya, usahakan untuk mengganti spons ini secara teratur. Hal ini karena spons mandi memiliki banyak ruang kecil berpori, sehingga menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Ketika spons mandi digunakan untuk membersihkan tubuh, otomatis sel-sel kulit mati akan ikut terangkat. Sel-sel kulit mati yang kotor tersebut tidak larut seluruhnya bersama air saat dibilas. Namun, sebagian dari sel-sel kulit mati yang luruh justru akan bersarang pada celah-celah kecil spons mandi.
Inilah salah satu alasan mengapa Anda perlu mengganti spons mandi secara rutin. Tidak berhenti sampai di situ saja. Setelah selesai digunakan, spons mandi biasanya akan digantung di kamar mandi agar lebih cepat kering.
Padahal, sadar atau tidak, lingkungan kamar mandi yang hangat dan lembap akan semakin memicu pertumbuhan kuman, bakteri, maupun jamur pada spons mandi Anda. Hal tersebut dijelaskan oleh ahli dermatologi di Knight Dermatology Institute, Amerika Serikat, J. Matthew Knight, MD.
Mendukung hal yang sama, dilansir dari Hello Sehat, Melissa Piliang, MD, selaku dokter spesialis kulit di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa saat digantung, sebenarnya spons mandi tidak sepenuhnya kering.
Kondisi lembap dari kamar mandi tentu akan semakin mempercepat perkembang biakan kuman, bakteri, hingga jamur.
Baca Juga: Buat yang Suka Mandi Malam, Ini 3 Alasan Jangan Keramas di Malam Hari
Alhasil, Anda berisiko mengalami iritasi dan infeksi kulit bila terus menggunakan spons mandi yang sama dalam jangka waktu lama. Atas dasar inilah, Anda sangat dianjurkan untuk mengganti spons mandi secara berkala.
Menurut Sejal Shah, MD, selaku ahli dermatologi yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Anda bisa mengganti spons mandi setidaknya 2 minggu sekali. Hal ini berlaku bila spons mandi yang Anda gunakan berasal dari bahan plastik.
Sementara jika spons mandi yang Anda gunakan terbuat dari bahan alami atau natural, Anda dianjurkan untuk mengganti setiap 3-4 minggu sekali. Terlebih bila tampak adanya bau tidak sedap maupun jamur yang tumbuh pada spons mandi Anda.
Ini merupakan tanda kalau spons mandi tersebut sudah tidak layak pakai, dan Anda harus segera mengganti dengan yang baru.
Selain mengetahui jadwal mengganti spons mandi, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan spons selama dan setelah digunakan. Pertama, biasakan untuk pakai spons mandi secara perlahan dan jangan terlalu keras.
Kedua, pastikan spons mandi telah kering sepenuhnya sebelum digunakan kembali. Maka itu, sebaiknya jemur dan letakkan alat mandi yang satu ini di tempat bersih lainnya tapi bukan di kamar mandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa