Suara.com - Kantor Kesehatan Pelabuhan beserta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau agar warga Indonesia yang hendak menjalankan ibadah umrah untuk berhati-hati memilih travel perjalanan.
Pasalnya, beberapa travel kedapatan mengeluarkan ICV atau Certificate of Vaccination untuk penyakit Meningitis Meningokokus yang palsu.
"Ada travel nakal dan tidak melakukan imunisasi pada calon jemaah tapi memalsukan kartu ICV. Calon jamaah bisa jadi korban yang tidak tahu itu palsu," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Senin, (30/9/2019).
Selama 2019, KKP Soekarno-Hatta dan Surabaya telah menemukan 257 ICV palsu yang dikeluarkan oleh tujuh travel umrah asal Jakarta dan delapan travel umrah asal Surabaya.
Hanya saja, pihak KKP dan Kemenkes belum bersedia memaparkan nama-nama agen perjalanan karena masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf, kejadian ICV palsu merupakan modus berulang yang kerap terjadi.
Dua alasan utama yang menyebabkan munculnya kasus ICV palsu adalah karena adanya perang harga antar agen perjalanan ibadah.
Misalnya, biaya vaksin Meningitis dan mendapatkan ICV adalah sebesar Rp 300 ribu, sementara untuk mendapatkan ICV palsu hanya membutuhkan biaya setengahnya.
Selain perang harga, akses vaksin yang cukup jauh juga menjadi alasan lain meski sudah ada 360 lebih fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan vaksinasi Meningitis.
Baca Juga: Umrah Bareng Pertama Usai Menikah, Maia Estianty Bersyukur Bersama Suami
"Setiap tahun, 500 ribu jemaah umrah berangkat dari Bandara Soetta dan itu selalu kami pantau keabsahan tentang vaksinasi jemaah kita," kata Anas Ma'ruf.
Lain di Jakarta, lain juga di Surabaya. Pada 2019, terdapat 198 ICV palsu yang dikeluarkan oleh agen perjalanan yang berafiliasi dengan agent perjalanan yang mengeluarkan ICV palsu di Jakarta.
"Di Surabaya, kami melakukan tindakan memberikan sanksi kepada calon jemaah umroh yang belum disuntik, dengan disuntilk di tempat (Bandara). Agen travel yang melakukan pemalsuan juga diproses PPNS dan Korwas Polda Jatim karena memalsukan dokumen negara," tambah Kepala Kantor KKP Kelas I Surabaya, M. Budi Hidayat.
Untuk dapat membedakan ICV asli dan palsu, pihak otoritas biasanya dapat membedakan lewat keabsahan nomor batch vaksin pada ICV, tanda tangan otoritas, serta kertas yang berbeda pada ICV asli yang menggunakan kertas khusus security printing.
Hingga kini, sudah ada lima kasus pemalsuan ICV yang telah diseret ke jalur hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern