Suara.com - Tak Hanya Pengaruhi Kesehatan, Pola Makan Ini Juga Bisa Merusak Lingkungan
Pola makan seseorang ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh, tetapi juga bisa menghasilkan jejak karbon yang berbeda-beda. Hal ini menjadi penting, mengingat pemanasan global merupakan masalah yang memengaruhi seluruh orang di bumi.
Menurut riset Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seseorang pecinta daging akan menghasilkan 3,3 CO2 per 2.600 kilo kalori dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sedangkan seseorang penganut pola makan vegan hanya menghasilkan 1,5 CO2 per jumlah kalori yang sama.
Co-Founder and Managing Director Burgreens, Helga Angelina menyampaikan, riset yang sama menunjukkan bahwa intensitas emisi yang dihasilkan dari konsumsi daging adalah 14,1 gram karbon dioksida per kalori, sementara dari konsumsi gandum dan sereal hanya 1,3 gram karbon dioksida per kilo kalori.
"Angka yang dihasilkan sudah memperhitungkan potensi emisi yang dihasilkan dari seluruh kegiatan di rantai pasok jenis makanan tersebut. Mulai dari pemeliharaan sumber pangan hingga menjadi makanan yang siap dikonsumsi di tangan konsumen," jelas Helga saat ditemui Suara.com dalam sesi diskusi tentang perubahan iklim dan demo masak bertema Produksi dan konsumsi yang Betanggungjawab ala Mediterania, Kamis (3/10/2019).
Ia menegaskan bahwa pola makan yang menghasilkan emisi tinggi, mengancam kapasitas dan daya tahan bumi dalam menyediakan lingkungan yang sehat bagi manusia. Produksi sebuah bahan pangan, contohnya daging sapi ternak, berdampak negatif terhadap kesehatan lingkungan.
"Konsekuensi dari tingginya permintaan bagi konsumsi daging sapi adalah deforestasi akibat kebutuhan lahan ternak yang luas, pemborosan penggunaan air, tingganya jumlah limbah yang tidak tertangani lagi, hingga perubahan iklim," sambung Helga.
Lebih lanjut ia menguraikan, ini semua terjadi akibat proses produksi dan konsumsi yang kurang bertanggung jawab. Bila jumlah pakan ternak kita berikan kepada manusia, maka kita dapat mencukupi kebutuhan pangan untuk 4 miliar manusia yang makan protein nabati.
Hal yang sama juga menyentuh kekhawatiran terhadap pengambilan ikan dalam jumlah yang sangat tinggi, lebih dari 2,7 triliun ikan pertahunnya, kerusakan habitat, misalnya terumbu karang, punahnya hewan liar dari lingkungan alam, serta besarnya jumlah sampah plastik yang dihasilkan dari kegiatan memancing atau mengambil ikan.
Baca Juga: Komunitas Vegan: Tak Benar Diet Vegan Tingkatkan Risiko Stroke
"Nasional Geographic memprediksi bila kita tidak mengurangi jumlah konsumsi ikan dan mengganti cara memancingnya, kita akan kehilangan semua species ikan pada tahun 2048 nanti," tukas Helga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis