Suara.com - Tanggal 1 Okober ditetapkan sebagai hari vegetarian sedunia. Berbicara soal vegetarian, sudah banyak orang yang melakukan pola diet ini dalam hidupnya.
Vegetarian adalah pola makan yang hanya terdiri dari sumber makanan nabati, yakni makanan dari tumbuh-tumbuhan seperti gandum, kacang polong, jamur hingga sayuran.
Seorang vegetarian tidak makan daging atau ikan. Tetapi, beberapa vegetarian juga ada yang mengonsumsi telur dan produk susu. Sedangkan jenis diet vegetarian yang paling ketat, mereka tidak makan produk hewani sama sekali, termasuk madu.
Alasan orang menjalani pola diet vegetarian pun sangat beragam, termasuk manfaat kesehatan seperti mengurangi risiko jantung, diabetes hingga kanker.
Melansir dari Medical News Today, adapun beberapa jenis pola diet vegetarian mulai lacto-ovo-vegetarian, pescatarians, lacto-vegetarian, ovo-vegetarian dan vegan.
Banyak orang berhenti makan daging maupun produk hewani karena alasan ideologis, etis maupun agama. Tetapi, ada pula manfaat kesehatan jika Anda menghindari produk daging.
1. Berat badan yang lebih rendah
Sebuah penelitian terhadap 38 ribu orang menunjukkan bahwa pemakan ikan, vegetarian dan vegan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah daripada pemakan daging.
2. Kadar kolesterol yang lebih terkontrol
Baca Juga: Ria Irawan Masih Merokok, Apa Efeknya pada Kanker Kelenjar Getah Bening?
Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa diet vegetarian tertentu bisa membantu menurunkan kolesterol. Tingkat low-density lipoproteins (LDL), kolesterol "jahat" yang menyebabkan penyumbatan pada arteri koroner, turun hampir 30 persen setelah melakukan diet vegetarian.
Adapun makanan vegetarian yang disebut bisa menurunkan kolesterol, seperti almond, protein kedelai, makanan berserat tinggi, sayuran hijau hingga minyak sayur.
3. Risiko kanker lebih rendah
Penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan diet vegetarian memiliki risiko lebih rendah terkena kanker dibandingan orang yang mengonsumsi daging.
Namun, penelitian lainnya juga menemukan kanker usus jauh lebih berisiko pada orang vegetarian. Makanan vegetarian cenderung lebih rendah lemak, terutama lemak jenuh, dan lebih tinggi serat, daripada makanan hewani.
Berita Terkait
-
Vegetarian: Langkah Sederhana Mengendalikan Hipertensi, Gula Darah, dan Kolesterol
-
AdMedika Kerja Sama dengan BPD Kalsel Mengelola Manfaat Kesehatan Karyawan secara Modern
-
Waisak 2025 di Batam: Bazar Vegetarian Meriahkan Perayaan
-
Manfaat di Balik Chuka Wakame, Salad Rumput Laut di Restoran Sushi yang Bikin Nagih
-
7 Manfaat Kesehatan Mengejutkan dari Membaca Buku Setiap Hari
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa