Suara.com - Penelitian terbaru dari Universitas Yale menunjukkan depresi secara fisik dapat mengubah otak seseorang, mempercepat efek penuaan.
Hal ini juga membuat pengidap lebih rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan usia tua.
Dalam Journal of Clinical Psychology terdahulu menunjukkan, 'semakin buruk gejala fisik yang menyakitkan, semakin parah depresi'.
Berdasarkan temuan tersebut, Irina Esterlis, seorang peneliti di Yale School of Medicine, meneliti tentang bagaimana depresi berdampak pada otak.
Melansir QZ, dia mempresentasikan temuannya di American Association for the Advancement of Science conference di Washington DC, pada 14 Februari 2019.
Dalam kasus ini, Esterlis memelajari otak dari 20 orang, 10 yang didiagnosis dengan depresi klinis dan 10 yang dianggap sehat setelah menyelesaikan penilaian psikiatri yang komprehensif.
Ia menemukan, otak mereka yang memiliki gejala depresi lebih parah menunjukkan kepadatan sinaptik yang lebih rendah.
Kepadatan sinaptik dinilai penting, karena pada dasarnya sinapsis adalah jembatan kecil yang diandalkan sel saraf untuk meneruskan impulsnya dari sel ke sel berikutnya.
Hilangnya sinapsis telah dikaitkan dengan gangguan neurologis, dan telah ditemukan secara umum pada orang berusia 74 hingga 90 tahun.
Baca Juga: Kenapa Selebriti Lebih Rentan Depresi dan Bunuh Diri? Ini Penelitiannya
Meski penelitian ini kecil, namun hasilnya cukup meyakinkan untuk berpotensi memicu penelitian baru tentang apa yang terjadi pada otak ketika seseorang mengalami depresi.
Berita Terkait
-
Moisturizer Glad2Glow Bisa Atasi Tanda Penuaan Dini? Ini Rekomendasi yang Cocok
-
4 Serum Viva untuk Usia 40 Tahun ke Atas: Samarkan Kerutan, Garis Halus, dan Flek Hitam
-
Ruben Onsu Masuk Rumah Sakit Lagi, Terbaring Lemah dan Pucat
-
5 Pilihan Sunscreen Anti Aging Murah: Lindungi Kulit dan Lawan Tanda Penuaan Dini
-
Jalani Operasi di Singapura, Terkuak Penyakit Ibunda Raffi Ahmad
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan