Suara.com - Merusak Mental Ibu, Psikolog Ungkap Cara Melawan Mom Shaming
Shaming atau bullying secara lisan dan tulisan belakangan ini semakin umum terjadi. Pelaku juga tak pandang bulu dalam menyerang korban, termasuk kepada seorang ibu ataupun ibu hamil.
Dalam konteks kesehatan fisik, data dari WHO tahun 2015 menunjukkan, Indonesia adalah negara ketiga setelah Kamboja dan Laos dengan kasus kematian ibu hamil yang sangat tinggi.
Sebanyak 9.600 ibu mengalami komplikasi dan meninggal setiap tahunnya di tengah masa kehamilan atau proses melahirkan. Angka ini setara dengan 359 kematian dari setiap 100.000 kehamilan dan juga menegaskan tingginya risko menjadi ibu di Indonesia.
Psikolog klinis, Dessy Ilsanty M. PSi., mengatakan, dalam konteks kesehatan mental, iklim budaya mengkritik atau sekarang dikenal dengan mom shaming kerap menimbulkan masalah dan tekanan yang memengaruhi psikologis perempuan. Padahal kesehatan mental merupakan salah satu aspek kesehatan yang penting untuk diperhatikan terutama saat persiapan kehamilan, selama menjalani kehamilan, dan periode pemberian ASI.
"Mom shaming adalah perbuatan mencela dan mengecilkan orang lain dengan mengomentari aspek tertentu dari orang tersebut. Dalam hal mom shaming, celaan diarahkan terhadap pola pengasuhan," ungkap Dessy Ilsanty saat ditemui Suara.com dalam acara Hallobumil Apps saat kampanye Campaign Hallobumil Mengerti Mama di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).
Pola makan atau berat badan anak menjadi topik yang paling banyak dikritik. Disusul oleh topik mengenai pemberian ASI atau susu formula, dan mode ibu dalam menerapkan kedisiplinan. Kebanyakan orang mengalami mom shaming secara langsung dan dalam kondisi privat.
"Mom shaming biasanya berbentuk nasihat dari orang yang (merasa) lebih berpengalaman. Namun cara penyampaiannya tidak tepat, menimbulkan kesan negatif dan membuat korban merasa buruk atau bersalah atas pilihan yang telah dibuatnya," sambung Dessy.
Komentar-komentar shaming itu seperti kalimat, "anaknya kok jorok sih mainnya?", "makannya kok instan?", (kok anaknya hitam, pesek, botak?", dan lain sebagainya. Komentar-komentar itu membuat ibu tersinggung karena perasaannya sangat sensitif. Lantas, how to fight mom shaming?
Baca Juga: Top 5 Lifestyle: Body Shaming Celine Dion, Anak Yadi Sembako Meninggal
"Dengan berpikir positif, bijaksana dalam merespon, dan fokus terhadap diri sendiri serta keluarga agar tidak mudah terganggu dengan komentar orang," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!