Suara.com - Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp. Rad(K) dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan periode 2019-2024. Agus Putranto pun sempat mendatangi Istana Kepresiden bertemu dengan Jokowi pada Selasa (22/10/2019) kemarin.
"Tadi sama Presiden diskusi soal BPJS dan stunting. Harapannya soal BPJS bisa terselesaikan dengan baik dan bisa membahagiakan semuanya," kata dr Agus Putranto.
Sepak terjang dokter terawan Agus Putranto di bidang kesehatan tentu tak perlu diragukan lagi. Pada 2018 silam, terawan Agus Putranto terkenal melalui pengobatannya dengan metode 'cuci otak' yang menangani pejabat dan politisi.
Dalam istilah medis, metode 'cuci otak' oleh Afus Putranto ini disebut Digital Substraction Angiography (DSA) alias Brainwash.
Melansir dari mountelizabeth.com.sg, Digital Substraction Angiography adalah pemeriksaan yang memberikan image lumen, yakni permukaan bagian dalam pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan serambi jantung.
Permukaan bagian dalam ini diperoleh dengan menggunakan mesin Sinar-X terkomputerisasi yang kompleks. Media kontras khusus atau dye alias cairan bening dengan kepadatan tinggi yang biasanya disuntikkan agar pasokan darah ke kaki, jantung atau organ tubuh lainnya dapat dilihat dengan mudah.
Lalu, mengapa dibutuhkan Digital Substraction Angiography?
Pada umumnya, teknik pemeriksaan ini bisa digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit pembuluh darah. Anda mungkin harus menjalani Digital Substraction Angiography untuk mendiagnosis penyakit vaskuler obstruktif yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan dalam lumen arteri dan vena.
Biasanya dokter menyarankan metode Digital Subtraction Angiography untuk mendiagnosis aneurisme otak (aneurisme intrakranial), pendarahan pembuluh darah, arterio-venous malformations (hubungan abnormal antara arteri dan vena) serta memeriksa vaskularitas tumor kanker.
Baca Juga: Sosok Terawan Agus Putranto, Dokter Tentara yang Jadi Menteri Kesehatan
Angiography juga memberikan panduan visual untuk prosedur intervensional yang dibutuhkan untuk menguraikan atau membuka kembali arteri yang tersumbat, seperti prosedur angioplasti, arterial stent, nephrostomi dan biliari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar