Suara.com - Pakar : JIka di Sumut Ditemukan ASF, Virus Itu Tidak Menular ke Manusia
Ribuan hewan ternak babi di Sumut mendadak mati karena terjangkit virus hog cholera atau kolera babi. Meski demikian, penyebab kematian babi itu diduga bukan hanya karena kolera babi, tapi juga terindikasi disebabkan wabah oleh African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Virus kolera babi disebut telah menyebar ke 11 kabupaten dan kota di Sumatera Utara (Sumut). Data terakhir yang dilansir oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut menyebutkan hewan ternak babi yang mati mencapai 4.682 ekor.
Diduga ribuan babi tersebut juga terserang African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika. Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia mengatakan saat ini telah dilakukan uji sampel terhadap babi yang mati.
Namun, mereka belum bisa memastikan apakah wabah ASF telah menyerang hewan ternak babi yang ada di Sumut.
"Kami melakukan kepada jenis-jenis penyakit tersebut, sampai saat ini yang kami temukan positif adalah hog cholera. Namun, ketika kami melakukan pengujian terhadap African Swine Fever ada indikasi. Namun, indikasi ini masih diperlukan konfirmasi uji yang masih panjang untuk menetapkan ya atau tidak," katanya di Medan, Kamis (7/11) seperti mengutip VOAIndonesia.
Menurutnya sampai saat ini belum ada vaksin dan antibiotik untuk menyembuhkan virus ASF yang menjangkiti hewan ternak babi. Namun, virus ini belum masuk ke Indonesia meski penyebaran wabah tersebut telah memasuki wilayah Asia Timur hingga Asia Selatan.
"Indonesia belum terpapar penyakit ini. Namun, hasil uji kami ada indikasi bahwa penyakit ini bereaksi terhadap uji yang kami lakukan. Kendati virus ASF sangat berbahaya untuk babi, namun daging atau produk olahan babi yang terinfeksi ASF masih bisa dikonsumsi karena penyakit ini tidak bersifat berpindah ke manusia. Dengan catatan memasak daging atau produk olahan berbahan dasar babi dengan suhu minimal 100 derajat celsius," lanjut Agustia.
Seperti diketahui seekor babi yang sehat dapat terinfeksi demam babi Afrika melalui rute penularan secara langsung dan tidak. Penularan langsung terjadi melalui kontak fisik antara babi terinfeksi dengan babi sehat.
Baca Juga: Ariana Grande Jadi Babi saat Halloween, Warganet: Gue yang Jaga Lilin!
Sementara penularan tidak langsung terjadi dengan cara menelan makanan atau sampah yang mengandung partikel virus ASF. Konsumsi sampah sisa makanan dikenal dengan istilah swill feeding. Sampah yang dihasilkan dari penerbangan pesawat udara dan kapal laut yang berlayar antar negara merupakan salah satu sumber infeksi virus ASF.
Mirisnya di sejumlah daerah di Sumut, bangkai-bangkai babi dibuang ke sungai dan tempat terbuka lainnya. Sementara di Medan bangkai-bangkai babi terlihat mengambang di aliran Sungai Bederah kawasan Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat