Suara.com - Kasus hubungan seksual threesome yang menjerat guru honorer berinisial SND dan kekasihnya pegawai honorer di Pemerintah Kabupaten Buleleng, AAPW tengah viral di media sosial.
Kedua pelaku praktik threesome ini melibatkan gadis di bawah umur, V, yang merupakan anak didik SND. Saat itu SND yang merupakan guru SMK membujuk siswinya melakukan threesome dengan iming-iming dibelikan baju baru.
Mereka melakukan praktik threesome pada 26 Oktober 2019. Kasus ini pun baru terungkap setelah orang tua V melapor ke polisi pada Rabu (6/11) pekan ini.
Viralnya kasus threesome yang melibatkan guru honorer dan siswi didiknya ini tentu bisa menimbulkan rasa penasaran pada anak-anak, khususnya yang aktif bermain media sosial.
Bagi anak-anak yang belum mengetahui tentang threesome, mungkin saja akan menanyakan hal tersebut kepada orangtua. Dalam situasi ini, orangtua tak seharusnya panik dan menghindari pertanyaan anak.
Menurut dr. Made Oka Negara dari Asosiasi Seksologi Indonesia, mengatakan seharusnya orangtua justru memanfaatkan situasi ini untuk mengedukasi anak mengenai hubungan seksual berisiko.
Orangtua bisa memaparkan risiko apa saja yang bisa ditimbulkan dari hubungan seksual sebelum menikah dan dampak jejak digital.
"Justru ini kesempatan baik buat orang tua dan orang dewasa untuk menjelaskan dan memberi edukasi seksual kepada remaja atau anaknya yg sudah terpapar berita viral ini di internet," ujar seksolog tersebut saat dihubungi oleh Suara.com, Jumat (8/11/2019).
"Menjelaskan tentang risiko hubungan seksual dan penggunaan gadget, yang tidak hanya tentang kehamilan tidak diinginkan, IMS, juga risiko informasi yang tersebar viral jika mendokumentasikannya atau ada yangengetahuinya," lanjut dr. Made Oka Negara.
Baca Juga: Jangan Makan Pisang Setiap Hari, Ada Efek Samping Mengintai!
Dalam hal ini, orangtua tidak perlu menjelaskan secara gamblang mengenai hubungan seksual threesome. Orangtua bisa menegaskan kapan waktu yang tepat untuk mereka berhubungan seksual.
Selain itu, orangtua juga bisa menjelaskan tentang kesetiaan sebagai pembahasan yang lebih halus daripada hubungan seksual threesome. Intinya, orangtua harus menyesuaikan pembahasan mengenai kasus ini dengan usia dan tingkat pemahaman anak.
"Ajarkan konsep tanggung jawab. Bertanggung jawab bahwa hubungan seksual harus baru bisa dilakukan di saat yg tepat, misalnya saat berniat membina keluarga dan rumah tangga. Kedua, ajarkan konsep kesetiaan, bahwa mencari pasangan itu termasuk pasangan hidup harus saling setia," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit