Suara.com - Rokok Elektrik Lebih Berbahaya Bagi Jantung Daripada Rokok Biasa, Benarkah?
Pro-kontra efek samping rokok elektrik masih jadi topik penelitian yang menarik. Yang terbaru, studi mengungkap perbandingan risiko penyakit jantung antara rokok elektrik dan rokok konvensional.
Tim peneliti Cedars-Sinai Medical Center dalam acara bertajuk American Heart Association scientific conference di Los Angeles, Amerika Serikat baru-baru ini menemukan bahwa rokok elektrik justru ditengarai lebih berbahaya bagi jantung. Benarkah?
Tim harus melalukan perbandingan kondisi jantung 10 non perokok, 10 perokok elektrik, dan 10 perokok konvensional.
Mereka semua berusia di bawah 40 tahun dan dalam kondisi sehat. Ketika diminta melakukan olahraga ringan, alirah darah bukan perokok berfungsi baik. Sementara aliran darah perokok konvensional tetap bekerja alakadarnya.
Tetapi di antara para perokok elektrik, tidak ada peningkatan sama sekali.
"Ini menunjukkan bahwa rokok elektrik menyebabkan kelainan yang dapat menghambat pengaturan aliran darah di jantung," kata Dr. Florian Rader, rekan penulis penelitian dan spesialis jantung di Smidt Heart Institute Cedars-Sinai.
Banyak orang mengasosiasikan rokok dengan kanker paru-paru, padahal penyakit jantung sangat berhubungan dengan kegiatan merokok dan telah membunuh lebih banyak orang di Amerika setiap tahun.
Lewat laporan tahun 2014 dari Office of Surgeon General, merokok adalah penyebab sekitar satu dari empat kematian akibat kardiovaskular di AS setiap tahun. Dan jika rokok elektrik ternyata lebih buruk bagi jantung daripada rokok tembakau, maka implikasi kesehatan akibat rokok elektrik akan sangat besar.
Baca Juga: Asosiasi Vape Sebut Kematian Akibat Vape di AS Akibat Campuran Ganja
Meski demikian Rader mengatakan bahwa studi yang timnya lakukan masih sangat kecil untuk mendapat jawaban yang memuaskan. Ia dan timnya juga mengaku tidak mengontrol kondisi jantung dan aliran darah perokok elektrik yang menggunakan cairan mengandung THC, senyawa mariyuana yang dituduh dapat membahayakan kesehatan.
"Untuk para perokok elektrik, saya rasa ini bukti dari peringatan lain, dan ini juga pembenaran untuk studi penelitian yang lebih besar," ujarnya.
Sebagai informasi, sekitar dua ribu lebih warga AS sakit diakibatkan rokok elektrik sejak Maret 2019 ini. Banyak dari mereka adalah orang dewasa muda dan remaja dengan 40 orang diantaranya meninggal dunia.
The Centers for Disease Control and Prevention atau CDC mengumumkan bahwa pandemi ini berasal dari senyawa umum yang ada pada rokok elektrik yaitu vitamin E asetat yang digunakan sebagai bahan pengental pada cairan rokok elektrik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda