Suara.com - Casey Stoner, namanya tak pernah lekang oleh waktu sebagai juara dunia MotoGP dua kali. Belakangan Casey Stoner mengaku sedang menderita penyakit kelelahan kronis.
Penyakit tersebut membuat Stoner tidak bisa melakukan olahraga motor. Karena itu pula, Stoner mengakhiri karirnya sebagai pembalap pada 2009.
"Kelelahan kronis ini tidak bisa menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh saya. Saya menjadi tidak punya energi untuk melakukan apapun," ujar Casey Stoner dikutip dari Speedcafe.com.
Seperti yang diketahui sebelumnya, sindrom kelelahan kronis adalah kelainan yang ditandai dengan kelelahan ekstrem atau kelelahan yang tidak hilang meski sudah beristirahat.
Melansir dari Healthline, gejala sindrom kelelahan kronis ini pun bisa berbeda-beda berdasarkan individu dan tingkat keparahan kondisinya.
Gejala yang paling umum adalah kelelahan yang cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kelelahan kronis juga bisa menyebabkan masalah tidur, seperti merasa tidak segar setelah tidur malam, insomnia kronis, gangguan tidur lainnya.
Anda yang menderita kelelahan kronis juga bisa mengalami kehilangan ingatan, konsentrasi berkurang dan intoleransi ortostasik. Adapula gejala fisik dari sindrom kelelahan kronis, antara lain:
- Nyeri otot
- Sering sakit kepala
- Nyeri multi-sendi tanpa kemerahan atau bengkak
- Sakit tenggorokan
- Kelenjar getah bening lunak dan bengkak di leher serta ketiak
Pada beberapa orang, kelelahan kronis juga memengaruhi siklus menstruasinya. Gejalanya bisa tiba-tiba datang dan menghilang.
Baca Juga: Baim Wong Bocorkan Kapan Paula Verhoeven Melahirkan ke Nagita Slavina
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat