Suara.com - Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan perangkat untuk mendeteksi penyakit kardiovaskuler.
Alat yang diberi nama NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer tersebut belum lama ini dilaunching oleh Rektor ITB Prof. Dr. Kadarsah Suryadi pada Kamis (12/12/2019), di CRCS ITB, yang disaksikan oleh Menteri Ristek/BRIN Prof Bambang P. Brodjonegoro.
Ketua tim pembuat NIVA, Prof.Dr.Ir. Tati Latifah Erawati Rajab Mengko dikutip dari laman itb.ac.id menjelaskan, penelitian mengenai alat tersebut telah dimulai sejak 2013 menggunakan dana Penelitian Unggulan Strategis Nasional dari DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama tiga tahun.
“Saat itu muncul satu ide yang dipacu oleh permintaan dari dokter bahwa apakah kita bisa membuat sebuah peralatan yang dapat mendeteksi lebih awal akan gejala terjadinya sumbatan di dalam pembuluh darah,” ujar Prof. Tati di Gedung Ahmad Bakrie, ITB.
Dr. Hasballah Zakaria, Dr. Richard Mengko, dan tim Teknik Biomedis ITB juga turut serta dalam penelitian tersebut.
NIVA yang merupakan perangkat non-invasif menggunakan sensor PPG (photoplethysmograph) dan sensor tekanan darah ini, kata Prof. Tati, akan menganalisis pembuluh darah yang ada di dalam tubuh manusia.
“Alat ini dirancang untuk mengukur fungsi Vaskuler dengan 6 parameter, dan tingkat risiko Vaskuler untuk 5 parameter secara sekaligus,” ujarnya.
Penyumbatan Pembuluh Darah
Lebih lanjut Prof. Tati menuturkan bahwa penyumbatan pembuluh darah biasanya terjadi karena terdapat plak-plak di dalam pembuluh darah.
Plak tersebut muncul disebabkan pembuluh darah tidak licin karena Nitric Oxide (NO) berkurang. NO ini, sambung dia, sangat berperan dalam menjaga tingkat kelenturan dari pembuluh darah.
Baca Juga: Minta Pasangan Deteksi Dini Kanker Prostat Jadi Sikap Tepat Sayang Keluarga
Namun bertambahnya usia manusia, kata Prof. Tati, ikut mempengaruhi produksi NO pada lapisan endothelial yaitu lapisan paling dalam pembuluh darah manusia, sehingga kelenturan pembuluh darah juga ikut berkurang.
Hal tersebut berakibat pada peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
Terkait kesehatan pembuluh darah yang sangat mahal pengobatannya, Prof. Tati mengatakan peralatan ini dapat membantu BPJS dalam mendeteksi risiko penyakit stroke dan jantung.
“Maka dari itu, adanya peralatan ini diharapkan bisa mendeteksi penyakit tersebut sedari awal. Dengan alat ini, jika hasil dari parameternya kurang baik, kita bisa segera melakukan pengobatan ke dokter sebelum terjadi hal yang lebih buruk lagi,” terangnya panjang lebar.
Bekerjasama dengan PT. Selaras, alat ini siap diproduksi massal agar dapat berguna bagi masyarakat banyak.
NIVA Saat Ini Dipakai di Dua Rumah Sakit
Saat ini NIVA sudah diuji coba dan dipakai di dua rumah sakit, yaitu di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Berita Terkait
-
Indonesia Masuk 3 Besar TB Dunia, Menkes Terawan Perkuat Deteksi Dini
-
Dukung Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Cara Fun
-
Kenali Knockers, Bantu Atasi Penyintas Kanker Payudara Lebih Percaya Diri
-
Ayah Beyonce Alami Kanker Payudara, Waspadai Faktor Risiko dan Gejalanya!
-
Idap kanker Payudara, Ayah Beyonce Ikut Kampanye Pentingnya Deteksi Dini
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?